Selasa, 19 April 2016

Kubuka sektor dada dari kebayanya


Berikut ceritanya. Sesampainya di hunian sesudah terbang sana terbang sini di sekian banyak kota masihlah di Pulau Jawa ataupun di Pulau Kalimantan & Sulawesi tatkala 7 pekan ini buat urusan usaha kayu & hasil-hasil bumi yang lain, tubuhku sejak mulai dilanda letih & penat fantastis.  


Mengganti Pasangan Dgn Pembantu 


Tetapi dengan cara psikologis justru sebaliknya, saya sejak mulai mampu merasakan suasana rileks & tentram. Merasa at home & mau selekasnya menemui mantan kekasihku, sang isteri tercinta. Elemen ini lumayan menolong keseimbangan diriku maka tak membuatku dilanda senewen. 

Lantaran penerbangan yg kuambil yakni sore jam 6 dari Surabaya, sehingga tetap sore pun kurang lebih jam 7.30 saya telah mendarat & dulu setengah jam setelah itu bersama memanfaatkan jasa taksi saya telah menginjakkan kaki di halaman rumahku di bilangan Slipi. Dulu lintas tak mandek sebab ini hri Pekan. 

Dari luar lokasi tamu kelihatan jelas disinari lampu, berarti isteriku ada di hunian. Di hunian kami tinggal 4 orang saja. Saya yg berumur 38, isteriku 31, pembantu laki laki 52, & pembantu perempuan 44. Oh ya, sesudah 9 th menikah kami belum dikarunia anak. Menjadi makin menjadi-jadilah diriku menghabiskan ketika mengurus usaha dikarenakan belum ada urusan lain yg memerlukan perhatianku. Syukurlah sewaktu ini bisnisku lancar-lancar saja begitu serta perkawinan kami. 

Kala hendak kupencet bel kuurungkan siapa tahu pintu tak dikunci. Tadi gerbang depan dibukakan oleh pembantu wanitaku lantaran kebetulan beliau cocok lagi ingin ke luar buat membuang sampah. Sesudahnya beliau kembali ke kamarnya yg terletak di samping kiri bangunan mutlak. Pembantu-pembantuku kubuatkan kamar di luar. Ukuran rumahku pass akbar bersama tetap ditambah tanah yg pass luas yg kubuat jadi taman nyaris mengelilingi bangunan hunian kecuali segi kiri dikarenakan kepotong kamar-kamar pembantu & jalan samping. Dari gerbang depan ke pintu kira-kira mencapai 25 meter. 

Benar, pintu tak dikunci & saya masuk bersama senyap demi membikin isteriku kaget. Saya menyukai sekali dgn permainan kaget-kagetan begini. Umumnya isteriku senang terpekik dulu menghambur ke pelukanku & dibarengi bersama ciuman bertubi-tubi. Itulah santapan rohaniku. & itu tidak jarang berlangsung sebab saya tidak jarang bepergian dalam tempo lama pun, rekorku sempat hingga 3 bln baru pulang. Kepada awal perkawinan kami tidaklah begitu, tapi 5 thn belakangan ini yah begitulah. Dampaknya yakni kehidupan sex kami sejak mulai menurun drastis frekuensinya ataupun kualitasnya. 

Kali ini saya menangkap suasana lain. Benar-benar rata-rata sebelum pulang saya memberitahukan isteriku bahwa dalam 2 hingga 5 hri akan pulang. Sengaja kali ini saya tak memberitahu biar lebih dahsyat pekikan-pekikan kangen isteriku itu. Di ruangan tamu Televisi menyala agak keras. Dulu saya menuju dapur mengendap-endap siapa tahu isteriku di sana & sekalian ingin membawa air putih. Tak ada. Ah kemungkinan lagi tidur bisa saja di kamar pikirku. Kuletakkan tas koperku diatas meja makan dulu saya membawa sebotol air dingin di lemari pendingin. Kuletakkan pantatku diatas kursi sambil minum. Kuambil sebatang rokok dulu kunyalakan. Ada lebih kurang 5 menit kunikmati asap-asap racun itu sebelum hasilnya kuputuskan utk naik ke lantai 2 dimana kamar tidur kami berada. 

Pelan-pelan kunaiki tangga. Pelan sekali kubuka pintu, tapi cuma seukuran setengah kepala. Saya mau mengintip aktivitas isteriku di kamar istimewa kami. Apakah lagi lelap bersama pose yg aduhai. Ataukah lagi mematut diri di cermin. Ataukah lagi.. Upss!! Berdebar jantungku. 

Dalam keremangan lampu kamar (kamar lampuku dapat disetel tingkat keterangannya sedemikian rupa) kulihat ada 2 manusia. Terang salah satu sosoknya yakni isteriku, mana bisa jadi saya pangling. Beliau lagi mengangkangi satu orang. Posisi kepalanya kelihatan seperti di kira kira kemaluan lawannya. Perasaanku sejak mulai dilanda kekacauan. Susah kudefinisikan. Beram. Kaget. Bingung. Bahkan penasaran. Apa yg sedang terjadi di depan mataku ini? Kepala isteriku tampak naik turun bersama rutin bersama ditingkahi suara-suara lenguhan terhenti satu orang cowok yg menjemput kenikmatan seksual. Bisa Jadi saking asiknya mereka berolah asmara terkuaknya pintu tak mereka sadari. 

Tiba-tiba perasaan aneh menjalari diriku. Darahku berdesir pelan & semakin kencang. Rasa penasaranku telah sejak mulai dicampuraduki dgn gairah kelelakianku yg membangkit. Ini lebih dahsyat ketimbang menyaksikan film-film bokep terpanas sekalipun. Kesadaran diriku pun lenyap entah kemana bahwa yg di depan mataku yakni isteriku bersama laki-laki yg tentu bukan diriku. Waktu Ini saya lebih mau melihat adegan ini hingga tuntas. Kontolku mulai sejak mengejang. Posisi mereka mulai sejak berbalik. Isteriku membawa posisi dibawah sementara lawannya mengganti di atasnya. Persis sebagaimana tadi cuma saja sekarang ini sepertinya memek isteriku yg dijadikan sasaran. Saya makin ngaceng. 

“Ohh.. Sshh…” nada desisan isteriku berulang-ulang. 

Telaten sekali si laki laki(saya telah menangkap sosok lawannya bersama terang yakni cowok) maka isteriku sejak mulai bergerak meliuk-liuk & menengadahkan kepalanya berkali-kali. 

“Uuhh.. Eehhss.. Teruss jilatthh.. Pak Minnh.. Ahh.. Uffh..”. 

Plong rasa dadaku demi hasilnya menemukan identitas sang tersangka cowok. Mr. Karmin pembantu priaku yg lanjut usia itu. Wah.. Wah.. Pantesan tadi saya agak mengenali sosoknya. Belum pernah saya tidak sedikit berpikir kesadaranku disedot kembali oleh suara-suara kesetanan isteriku dari hasil kerja persetubuhan itu. 

“Yyaahh.. Teruss.. Teruss.. Aahh.. Tusukk.. Tuussuukkhin liidaahhmu Pak.. Yaahh beegittu.. Oohh..” 

Makin binal kepala isteriku tergolek sana sini. Kayaknya dirinya telah berada di awang-awang kenikmatan. Saya serta makin dilanda gairah maka tidak dengan sadar tanganku sejak mulai meremas-remas burungku sendiri. 

“Ahh…” 

Ah isteriku hasilnya jebol pun. Saya tahu itu. Tetapi sepertinya Pak Karmin masihlah menyambung aktivitasnya. Sebentar seterusnya kaki isteriku diangkatnya ke ke-2 bahunya yg bagian & kekar itu (walaupun telah lanjut usia namun badan pembantuku masihlah rupawan akibat pekerjaannya yg dengan cara fisik membutuhkan kebolehan). Dimainkan jari-jarinya di liang memek isteriku. Lenguhan-lenguhan isteriku kembali terdengar. Makin kencang kocokan jari Pak Karmin terhadap memek isteriku. Bersama menggelinjang mengangkat-ngangkat paha isteriku kembali dibuat mabuk kepayang. Hasilnya kulihat batang kemaluan Mr. Karmin telah diarahkan ke lobang kemaluan isteriku. Busseett akbar serta nih miliki si lanjut usia bangka. Makin menggelegak gairahku dikala melamun bagaimanakah memek isteriku bakal dihujami oleh benda segede itu. 

Bless. Masuk. Gleg ludahku tertelan. 

“Oohh.. Eyaahh.. Eenaakk.. Paakk..”. 

Pelan-pelan dipompanya memek isteriku dgn godam si Mr. Karmin. Mulai Sejak menggila kembali goyangan pantat isteriku melayani rangsekan-rangsekan si batang gede itu. 

“Geennjoott.. Yaahh.. Genjoott.. Oohh.. Ennakk Banngeett.. Oohh..” 

Saya menyaksikkan badan isteriku terhentak-hentak naik turun akibat sodokan-sodokan yg bertenaga itu. Tangan Mr. Karmin tidak tinggal diam menyenggamai buah dada isteriku yg sudah menjulang tegak. Wuuhh gila, dahsyat sekali pemandangan yg kusaksikan ini. Sesudah nyaris 10 menit diangkatlah badan isteriku & dibalikkannya jadi posisi menungging. 

Gaya anjing rupanya dikenal pun oleh Si Sepuh ini. Kembali liang memek isteriku dihunjam dari arah belakang. Konsistensi kegiatan kontol yg maju mundur itu beserta lenguhan-lenguhan isteriku makin mengobarkan hasratku. 

“Ahh.. Aahh.. Ssooddooghh.. Kuaatt.. Kuat.. Paakkhh, oohh.. Giillaa..” 

Pompaan Mr. Karmin makin lama dibuat makin bertenaga & makin langsung. 

“Oo hh.. Yaa.. Beggiittuu.. Teruss.. Paakkhh..” 

Kupikir bakalan selesai eh nyata-nyatanya isteriku kini disuruh berdiri, Mr. Karmin menyetubuhinya sambil berdiri. Tidak Dengan sadar saya menoleh ke lantai bawah nyata-nyatanya si Pembantu Perempuan memergokiku sedang mengintip. Dikarenakan jengah atau gimana Mrs. Karmin merona mukanya dulu menyingkir ke belakang bersama tergesa. Pembantuku yakni suami isteri. 

“Yaahh.. Terruuss.. Mauuhh.. Keelluaarr.. Nihh Paakkh..” 
“Aku sebentar laggii.. Juuggaa.. Ibbuu..” 
“Baarrenng.. Yaahh.. Paakkh.. Ohh.. Ohh.. Yaahh.. Uuddaahh” 

Sambil mengejang-ngejang keduanya melepas energi terakhir & paling besar yg disertai ledakan kenikmatan luar biasa. Mr. Karmin hasilnya jebol pun pertahanannya. Demikian adegan selesai saya dgn perlahan sekali menutup pintunya. Kuturuni perlahan tangga menuju dapur kembali. Celanaku masihlah padat mnggembung tidak terkira. Saya senewen mau menuntaskan hasratku. 

Disaat hingga dapur kulihat Mrs. Karmin sedang duduk termangu. Kami saling menatap dalam kondisi bingung & resah. Kudekati ia diwaktu mulai sejak terisak-isak meneteskan air mata, mau kutenangkan hatinya. Bisa Saja kejadian tadi sudah berulang kali berjalan sewaktu saya tak di hunian. 

“Sudah tidak jarang kejadianya Mbok?” tanyaku. Dirinya mengangguk. 
“Maafkan isteriku yah” 

Entah mengapa tiba-tiba mata kami bertatapan kembali. sejauh ini beliau tak berani menatapku. Kali ini mungkin saja ia sedang kesepian & masygul hatinya. 

“Ayo ke kamarmu Mbok.” 

Hasratku masihlah tinggi & mesti dituntaskan. Kami sekarang ini sedang masuk dalam situasi kejiwaan yg membutuhkan bantuan satu sama lain. Plus gairah buatku. Diwaktu hingga kamarnya yg agak sempit itu, kusuruh beliau duduk di ranjang. Kupegang tangannya & kuelus. Sosok perempuan ini sebenarnya tak terlampaui jelek. Kulit jelas walaupun tak semulus isteriku tetapi pass bersih. Tinggi sedang & hebatnya perut tak terlampaui melambung. Tetek pass agung sesudah kusadari disaat ini. Dirinya senantiasa menggunakan kebaya & kain. 

Kepalanya ditimpakan di dadaku. Meski dirinya lebih lanjut umur dari saya tapi dalam keadaan begini dirinya memerlukan kebolehan dari dada laki laki. Kubiarkan walau dibarengi aroma bumbu dapur. Namun tak terlampaui menyengat. Rambutnya automatic megenai hidungku. Bau minyak rambut Pomade menyergap hidungku. Kucium-kucium & kuendus-kuendus. Kujalari menuju ke telinga. Diam saja. Ke lehernya. Malah terdengar ketawa kegelian. Mulai Sejak kuusap lengannya. Makin erat beliau mendesakkan tubuhnya ke diriku. Sambil mengusap lengan kanannya naik turun sengaja kurenggangkan jariku maka menyentuh slim teteknya. Tetap kuulang hingga hasilnya kepalanya mulai sejak bergoyang. Dulu kuelus segera teteknya. Gemas saya. Beliau sejak mulai mendesah. Kuremas-remas lembut. Sejak Mulai melenguh. Kubaringkan. Menurut saja. Kubuka sektor dada dari kebayanya. Memang Lah akbar miliknya. Kuning agak pucat warnanya. Kuhisap-hisap. Menegak-negak kepalanya. 

“Ehhmm.. Eehhf..” 

Kusingkap kainnya & kuelus pahanya. 

“Ehh.. Ehhshs..” 

Kuselusupkan tanganku jauh menuju pangkal pahanya. Kuusap-usap gundukannya. 

“Ehhss.. Ehhss.. Oohh…” tergolek kanan kiri kepalanya. 

Kutindih ia bersama mengangkangkan kakinya. Mulai Sejak kuselusuri dari tetek hingga leher kanan kiri bersama lidahku. 

“Oohh.. Paakk.. Oohh..” 

Kurenggut bibirnya yg tebal bersama bibirku. Kumasukkan lidahku menjangkau lidahnya. Kepada mulanya pasif. Dulu beliau sejak mulai mengerti & kami saling bersaing lidah & ludah. Berkecipak nada kuluman kami. Kutekan-tekan bidang bawah diriku maka tonjolan burungku menggesek wilayah memeknya. Mengerinjal pantatnya. 

“Esshh.. Ehhss.. Oohh…” desahnya berulang-ulang. 

Kami berdiri utk melepas pakaian masing-masing sesudah kubisikkan keinginanku. Kuamati dari ujung rambut hingga kaki. Keteknya dibiarkan berbulu, ah sensasional sekali. Baru kali ini kulihat perempuan membiarkan keteknya berbulu. Isteriku licin sekali. Jembut mememknya lebat sekali & condong tak rapi. Luar biasa. Lantaran hasratku yg telah tinggi sejak tadi serentak kugumul 

Beliau & menjatuhkannya di ranjang. Kujilati kembali sejak mulai dari kening, leher, pipi, tetek, ketek (di sini saya berlama-lama sebab penasaran sekali dgn rasa bulunya), perut & memeknya. Kumainkan lidahku memutari labia mayoranya. 

“Oohh.. Paakk.. Ohh..” 

Dipegangi kepalaku & ditekan-tekannya cocok keinginannya. Kumasuki klitorisnya dgn lidahku. Saya tak jijik kali ini. Hasratku yg menggila sudah mengalahkan kebiasaanku sewaktu ini. 

“Esshh.. Ahhss.. Esshh.. Oohh.. Mmass..” 

Beliau memanggilku Mas berarti kesadarannya sejak mulai kaca balau. Kuremas pantatnya sebelum hasilnya kujebloskan kontolku ke memeknya yg sudah banjir bandang itu. Kupompa maju mundur tidak dengan tergesa. Yg utama bertenaga & merangsek ke dalam. Menggeliat-geliat kayak cacing kepanasan si Mrs. Karmin ini. Makin dikangkangkan pahanya. Kupegang ujung telapak kakinya sambil saya konsisten menyodokinya. 

“Yaahh.. Teruss.. Yangg dalaam .. Masshh.. Ohh.. Ennaakk banngeetts.. Shh.” 

Kubaringkin miring dulu kulipat kaki kanannya ke depan & kuhujami memeknya dari belakang. Kami bersetubuh dalam posisi berbaring miring (kebayangkan?). Kuubah posisi jadi dog-style. Tapi beliau telungkup maka tingkat penetrasinya lebih maksimal. Benturan-benturan bersama pantatnya yg bulat membuatku gemas. Kugenjot sedalam-dalamnya memeknya yg rimbun itu. 

“Yaahhss.. Ehhssh.. Oohhs…” demikian konsisten erangnya sambil membeliak-beliak. 

Hasilnya sesudah 23 menit kami menegang dgn & mencurahkan cairan masing-masing berleleran di dalam memeknya. Cairan miliknya hingga tumpah area merembes ke luar memeknya, punyaku pula begitu saking tak tertampungya semprotan maniku. 

Kubiarkan kontolku masihlah terbenam sambil saya masihlah menindihnya. Saya jilatin lagi leher & pipinya hingga kontolku telah lemas tidak berdaya. Tanganku masihlah aktif bergerilya mengusapi buah kembarnya yg tetap mengencang. Kujilat-jilat & kuhisap-hisap. Keringat kami campur aduk membanjiri spreinya yg telah agak kusam itu. 

**** 

Sejak kala itu seandainya saya pulang dari bepergian sehingga saya mengahdiri Mrs. Karmin apalagi dulu utk bersetubuh di kamarnya baru masuk hunian sesudah maniku terhambur ke memeknya yg enteng basah itu. Malah boleh dikata telah tak sempat lagi menggauli isteriku sendiri. 

Sebuah kali Mr. Karmin memergokinya diwaktu ingin ambil rokok, tapi saya cuek saja kepalang lagi hot, tetapi ia mafhum saja. Toh ibaratnya kami seperti edit pasangan. Sempat terbersit di kepalaku utk lakukan seks party berempat. Tetapi ide itu belum terlaksana, lantaran saya masihlah merasa risih seandainya rame-rame demikian.- Cerita Sex Dewasa Teranyar -  Cerita Selingkuh, Swinger - 
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Breaking News

PALING DICARI

Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.

Label

Arsip Blog