Minggu, 11 September 2016

teriak Selly Lantas kulanjutkan lagi permainan lidahku


teriak Selly Lantas kulanjutkan lagi permainan lidahku Cerita seks paling baru – sebelumnya setelah ada pengalaman Cerita Siswi SMP Yang Malang Di Perkosa, saat ini ada narasi sex bergambar Ngentot di Kantor Dengan Pegawai Bank. selamat membaca serta nikmati sajian seru spesial dewasa 18 th. keatas. 

Kenalkan nama saya Harry serta umum di panggil Ry. Saya seseorang pegawai kantoran umum. Pengalaman ini berlangsung waktu saya masihlah di kantor dengan rekan sekolahku dahulu yakni Selly. 


Peristiwa itu berlangsung di hari Jumat kurang lebih jam 8 malam, Waktu itu di kantor ada pendaftaran account bank untuk penggajian karyawan kami semuanya diharuskan mempunyai rekening bank X. Tidak diduga petugas bank yang datang yaitu rekan sekolahku dahulu. 

“Eh?? Harry kan?? ”, Selly menunjuk ke arahku dengan muka bingung. 
“Nah loh, ketemu di sini kita Ly”, kataku sembari tersenyum. 
Namun kami tidak pernah bercakap banyak lantaran masihlah jam kerja. Waktu dia telah usai mendata karyawan kantor kami, dia berpamitan denganku. 
“Ry, saya balik dahulu ya. Telah kelar nih. ”, tuturnya. 
“Tunggu Ly, kelak kita ketemuan dapat kagak? ”, tanyaku. 
“Boleh boleh…kebetulan saya kangen nih.. hehe.. ” jawabnya dengan suka. 
Pada akhirnya kami bertukar pin BB untuk mengatur jadwal berjumpa kelak sore. 

Apa ingin dikata rupanya saya diminta lembur, saya juga mengabarinya. Namun Selly kelihatannya menginginkan bercakap denganku serta ajukan pertanyaan apa bisa dia datang ke kantorku saja. Sudah pasti bisa jawabku. Jam 5 melalui dia datang serta kusuruh menanti sebentar sembari dia melihat tv yang ada di kantor. Tidak merasa telah jam 6 melalui serta di luar hujan deras. 

“Ly, bercakap di sini saja hingga hujan reda ya?? Kagak bawa payung nih” jelasku. Dia juga mengiyakan keadaanku. Kami mengobrol panjang lebar mengingat saat sekolah dahulu serta mengulas permasalahan pekerjaan. 
“Ry, kok jadi agak panas ya di sini? AC kantormu rusak? ” tanyanya. 
“Ah iya, freonnya belum diganti” jawabku. 
“Akunya jadi kepanasan lantaran gunakan seragam, saya buka blazerku yah” tuturnya sambil melepas blazer. 

Kami lanjut mengobrol hingga pada akhirnya saya hilang konsentrasi lantaran terlintas fikiran bentuk badan Selly yang seksi sesudah dia buka blazernya tadi. Dia tidaklah wanita yang sangat kurus atau gemuk, namun semok serta cocok menurutku. Serta pastinya dia mempunyai dada yang lumayan besar. 
“Ah, jadi gerah yaaa” saya mengalihkan fikiranku. 
“Ha? Telat sangat lu Ry. Saya telah dari tadi kepanasan, anda baru merasakan. Eh, namun cowok enak loh. Kepanasan dapat buka pakaian telanjang dada dengan enjoy, bila cewek sulit. ”, tuturnya. 
“Kamu ingin saya telanjang dada nih? ” candaku. 
“Ihh, bukanlah gitu. Saya hanya jelasin pemikiranku. Lagian saya gak permasalahan bila rekan sekolahku telanjang dada depanku, habisnya saya masihlah ingat kalian saat dahulu sih.. hehe.. ” tuturnya sembari tertawa. 
“Yaaah, namun memang gerah sih. ”, kataku sembari buka bajuku. “Gimana Ly?? Telah tidak kurus seperti dahulu kan?? Hehe.. ”, lanjutku sembari berpose ala binaragawan. 
“Dih, baru juga gemukan dikit. Telah bangga. Weeee…”, ejeknya sembari melihatku. 
“Jangan salah, saya juga lebih kuat loh…Nih lihat…”, jawabku dengan refleks menggendongnya. “Gimanaaa heee??? Masihlah ingin ngejek?? ” gangguku. 
Bukannya menjawab, Selly jadi terdiam. Serta waktu saya memandangnya, berwajah memerah. 

Nyatanya dia malu, Berwajah yang sedikit oriental dengan kulit putihnya, rambut hitam sepundaknya serta saat ini ditambah berwajah memerah. Begitu manis menurutku, serta akal sehatku juga hilang, saya merebahkannya di sofa serta menciumnya. 
“mmmhhhh.. mmmhhhhh…”, desahnya tertahan dengan ciumanku. Saya pernah mengintip serta lihat dia memejamkan mata serta tak menampik ciumanku. Pernah terlintas ini tak benar lantaran kami barusan berjumpa namun nafsuku lebih menguasaiku. Kulanjutkan menciumnya serta kesempatan ini dengan permainan lidah. Dia juga membalasnya serta saya makin bernafsu serta meremas susunya dengan kuat. 
“mmmhhhhhhhhh…”, desahnya lagi. 
Cuma sebentar saja kontolku juga telah menegang. Selly melepas ciumannya serta menatapku. 
“Kenapa anda ingin Ly? ”, tanyaku yang sesungguhnya penasaran. 
“Aku sesungguhnya sukai anda dari dahulu Ry, namun saya malu untuk katakan itu. Karena itu saya tak menampik”, jawabnya tertunduk. 
Saya cuma diam serta tersenyum menatapnya. Lantas kulanjutkan lagi permainan lidahku. Serta saat ini saya sembari buka celanaku. Ya, nafsuku telah menguasaiku. “Ly, hisap kontolku” kataku. Tanpa ada menjawab, Selly turun dari sofa serta dengan posisi berlutut dia juga mulai menjilati kontolku dari bawah ke atas lantas mengisapnya. 
“uuuggghhh…”, desahku sembari lihat bibir mungilnya mengisap kontolku. 
“terus Ly.. hisap yang kuat… uuugghhh”, saya telah tak tahan lagi.

Selly melanjutkan menghisap kontolku, dia menghisap dengan kuat dan kuiringi dengan menggerakkan kontolku seperti sedang bercinta. kami berdua semakin diselimuti nafsu dan membuka baju kami masing2. Astagaa..baru ini aku melihat tubuhnya. Payudaranya yang besar, ditambah lagi aku bisa melihat memeknya yang ternyata indah. Aku yang sudah tidak tahan, langsung duduk di sofa. Dengan posisi Selly yang masih berdiri, aku langsung meremas susunya, dan kulanjutkan dengan menghisap putingnya yang sudah keras.
“aahhh…aaaaahhh…”,desahnya menikmati. Aku melanjutkan aksiku, kuhisap putingnya lebih keras, sambil ku mainkan puting yang satunya lagi.
“aaaaahhhhh….enak Ry..”, teriaknya.
“aahhh…aahhhh…terus Ry…hisap yang kuat… aaaahhh..lebih kuat lagi….ahhhh”, teriak Selly yang sudah semakin bernafsu. Aku pun mengikuti permintaannya, tapi sekarang aku menggigit putingnya, lalu kutarik, dan kuhisap lagi.
“aaaaaahhhhhhhhhhhhh…..”, teriaknya semakin keras.
Aku tidak tahan. Aku melepaskan hisapanku dan menyuruhnya duduk di sofa. Lalu kubuka lebar kakinya sehingga dia mengangkang dan memeknya terlihat jelas. Lalu kujilati memeknya perlahan.
“mmmhhhh…”, desahnya perlahan. Aku meresponnya, aku membuka memeknya dan mencari klitorisnya. Kujilati klitorisnya, kumainkan dengan lidahku.
“aaaahhhhh… disitu Ry… enaaakk….uugghhh…uugghhh….”, teriaknya menikmati jilatanku sambil menekan kepalaku ke memeknya.

Aku pun semakin liar, kujilati klitorisnya dengan cepat lalu kukenyot-kenyot menikmatinya. “Ryyyyyy…..enak banget dikenyot-kenyot…..kenyot terus Ry…..aaaaaaahhhhhhhhh”, responnya. Kulanjutkan lagi, mengenyot klitorisnya dengan kuat dan sedikit kugigit lalu kukenyot lagi dengan kuat. Selly semakin liar, dia menekan kepalaku ke memeknya dengan kedua tangannya dan menggerakkan pinggulnya sehingga memeknya tergesek-gesek dimulutku. “aaaaaahhh…kenyot memekku Ryy…kenyot yang kuat…kenyoooot Ryyy….” teriaknya yang ternyata sudah mencapai klimaks pertamanya.
Kontolku sudah tidak tahan lagi ingin merasakan memeknya. Sekarang kami gantian, aku duduk di sofa lalu aku menarik tangannya. “Ly, ayo naik kesini”, kataku sambil menuntunnya ke pangkuanku. Selly pun naik, lalu aku mengarahkan kontolku ke memeknya. Perlahan kontolku mulai masuk ke memeknya. Aku yang tidak sabar, langsung menekan tubuhnya kebawah dan akhirnya kontolku masuk semua ke memeknya. “uuuuugggghhhhhh….”, desah Selly. Seperti sudah mengerti yang harus dilakukan. Dia mulai bergerak naik turun. “ahhh..aahhh…”, desahnya pelan.

“Ly, lebih cepat lagi geraknya”, perintahku. Selly pun menurut, dan mulai mempercepat gerakannya.
“ugghhh… uugghhhh….Ryy…aaahhh…kontolmu enak banget…ugghh”, teriaknya bernafsu.
“iya Ly…memekmu juga enak..lebih cepat lagi..”, pintaku. Selly pun lebih mempercepat gerakannya, susunya yang bergoyang membuatku tidak tahan. Aku meremas susunya, lalu kugigit putingnya dan kutarik lagi dengan gigiku. Gerakan Selly yang cepat dan gigitanku di putingnya, membuatnya semakin tidak tahan. Gerakannya semakin tidak beraturan karena nafsu…
”Ryyy…aku ga kuaaaaattt…dikit lagii……..uuuggggggghhhhhhhh”, teriaknya saat mencapai klimaksnya yang kedua.
“Wah Ly, sudah 2 kali kamu orgasme. Suka banget ya aku entotin?”, bisikku.
Dia tertunduk lagi dan berbisik kembali padaku “Ry, entotin aku terus yah? Aku mau sama kamu Ry. Aku mau hamil anakmu. Hamilin aku Ry.”
“Iya Ly..aku juga sudah siap tanggung jawab kok.”, jawabku sambil mengecup keningnya. “Sekarang kamu ngangkang lagi, biar aku entotin sampai kamu puas sayang”, bisikku padanya. Dan dia pun mengangkang lagi, dan aku kembali memasukkan kontollku ke memek sempitnya.
“Ryyy….enak banget di entot kamu… entotin terus Ry..teruuss..” pintanya sambil memainkan klitorisnya.
AKu semakin liar, aku mengentotinya sambil mengenyot-ngenyot puting susunya dengan kuat.
“aaahh…..aaaaaahhhhh…..gigit putingku Ry” teriak Selly. Dan aku pun meresponnya, ku gigit putingnya dan kutarik-tarik sambil melanjutkan permainan kontolku di memeknya.
Aku merasakan kontolku juga sudah tidak tahan, sedikit lagi pikirku. Aku menyuruhnya turun, lalu kusuruh dia menungging di sofa. Cermin yang ada di samping sofa membuatku bisa melihat posisi kami berdua yang menghadap cermin. Perlahan kumasukkan kontolku ke memeknya dari belakang. “uugghhhh…”, desahku yang merasa enak. Aku mulai menggerakkan pinggulku perlahan, dan Selly pun menyesuaikan dengan irama permainanku.

“uuhhhh….enak banget…. I love you Ry” desahnya. Mendengar itu aku merasa satu-satunya pria
yang bisa memuaskannya. “iya Ly… I love you too…”, jawabku.
Aku memegang pundaknya dan mulai mempercepat gerakanku sampai terdengar suaranya karena memek Selly yang sudah basah daritadi. Doronganku yang semakin cepat dan kuat, membuat teriakannya semakin kuat.
“Ryyyyyy..kontolmuu enaaakk….aahhhhh”, teriakanya yang semakin bernafsu.
Aku pun ikut bernafsu mendengar itu. Kurendahkan tubuhku, lalu kuremas susunya yang menggantung. Kutarik putingnya dengan kuat, sambil mempercepat permainanku.
“uugghhh..…memekmu nikmat Ly… ughhh..uuuugghhh”, desahku. Kami berdua semakin bernafsu dan tidak terkontrol. Permainanku semakin kasar, kucubit kuat putingnya dan kutarik dengan kuat juga, kulihat wajahnya sedikit kesakitan tapi menikmatinya. Membuatku semakin nafsu.
“aahhhh..lebih cepat lagii Ry..aahhh..aahhhh”, teriaknya.
“…iya Ly..aku entot yang cepat…uuuuuugghhh”, aku mempercepat doronganku.

Selang beberapa detik, aku sudah tidak tahan lagi. “Ly, aku mau keluar….”, kataku.
“iya Ry, aku jugaa mau keluaarr…entotin yang kuat Ryyy….cubit putingku lebih kuat juga…lebih kasar lagi Ryyy..” mohonnya padaku.
“iya sayang..” kataku. Sambil mencubit kuat putingnya, semakin cepat dan semakin kasar aku mengentotinya, justru membuat Selly semakin suka dan memuncak.
“keluarin di memekku Ryyy… entot yang kuaaat.. lagiii…kuat lagii Ryy….aku ngga tahaaann….entotin akuuuu…. aaaahhh…AAAAHHHHHHHHHHHHH”, teriaknya mencapai klimaks yang ketiga.
“Ly..aku juga keluaarr….aahhhhhhh..”, desahku saat spermaku keluar memenuhi memek Selly.
Kami yang kelelahan langsung terduduk di sofa. Masih tidak percaya aku mengentoti Selly.
“Ry, nanti entotin aku lagi yaa? aku suka banget”, pintanya.
“iya Ly, aku juga ngga nyangka bakal seenak ini ngentotin kamu. Memek kamu bikin aku ketagihan. Kalau mau nanti kita cari waktu aja”, jawabku kelelahan.

Setelah hari itu, kami membuat jadwal seks kami secara rutin. Dan semakin hari kami pun semakin ketagihan satu sama lain. Dan kami melakukannya dengan eksperimen di tempat lain selain kantor. (Ya, dan Selly pun tetap suka permainan kasarku). Tamat
Share:

Dewi melakukan masturbasi dari pada ML

Dewi melakukan masturbasi dari pada ML Cerita seks paling baru – sebelumnya setelah ada cerita Ngentot di Kantor Dengan Pegawai Bank, saat ini ada narasi sex bergambar Gadis Baik baik Nyatanya Horny di Warnet. selamat membaca serta nikmati sajian seru spesial dewasa 18 th. keatas. 

Hari itu muka DEWI seseorang aktivis yg mensupport serta pro pada RUU APP tampak tegang mendengar pembicaraan sebagian rekanan rekannya tentang ramainya situs serta situs (blog) porno di internet yang mengeksploitasi wanita, terlebih anak sekolah, artis, bahkan juga gambar gambar di BBM juga dapat nyasar ke website bugil. Sebagai aktifis yang cukup senior. Dewi telah lama mendengar tentang hal semacam ini tetapi waktu itu dia diberitahu kalau semuanya gambar dalam situs itu adalah gambar-gambar rekayasa kasar, Dewi tak tertarik untuk memandangnya. 


Tidak sama dengan berita yang di sampaikan beberapa rekannya ini yang menyampaikan kalau beberapa situs porno itu saat ini diisi gambar-gambar asli serta bukanlah rekayasa, bahkan juga yang bikin Dewi begitu terperanjat saat mereka mengatakan kalau diantara gambar-gambar porno dalam situs itu ada banyak gambar porno yang wajahnya serupa dianya. 

Sudah pasti gadis cantik ini menolak keras gambar-gambar porno itu sebagai gambar dianya, cuma saja berita itu bikin Dewi penasaran dengan beberapa situs porno itu. Terdorong menginginkan meng-cross check kebenaran berita itu, Dewi lalu memohon alamat situs porno yang disebut, ia juga memperoleh satu website porno serta satu situs (blog) porno yang berisi foto cewek bugil ngentot semuanya! Jam di HP punya Dewi tunjukkan jam 12. 00 melalui saat ia jalan keluar dari gerbang kampusnya. Seperti tujuannya tadi pagi, Dewi yang masihlah terdaftar sebagai mahasiswi di satu Perguruan Tinggi Negri di bandung ini punya maksud berkunjung ke satu warnet. gadis wajahnya cantik serta lembut ini memanglah punya maksud menunjukkan berita yang dibawa rekannya tadi pagi. Dewi berniat pilih warnet yang memiliki meja tertutup untuk hindari prasangka jelek orang lain terhadapnya. Sebagai seseorang yang di kenal menentang semua bentuk pornografi pastinya Dewi berupaya melindungi citra dianya waktu dia buka situs serta situs (blog) porno yang disebutkan rekannya itu. Bisa jadi orang lain bakal mencela bila seseorang seperti dianya tampak buka situs porno serta porno. 

“Ada yang kosong pak? bertanya Dewi pada operator warnet. 
“Mmm Nomer 5.. dik jawab operator warnet sembari sedikit terperanjat lihat seseorang wanita cantik yg nampak di hadapannya. 
Kehadiran Dewi di warnet itu memanglah cukup menarik perhatian. Bukanlah saja lantaran kecantikan yang dipunyai Dewi, tetapi juga lantaran tampilan Dewi dengan blouse putih ketat yang membungkus badannya dengan begitu indah serta tak tahu disadarai atau tak kancing teratas terbuka hingga ada sedikit panorama yg cukup indah ditambah celana jeans ketatnya 

operator warnet pernah kagum lihat kecantikan Dewi tetapi mengingat klo gadis ini yaitu pelanggan baru membuatnya segan untuk berbuat lebih jauh. Meskipun ada rasa segan pada diri cowok operator warnet pada Dewi, tetapi mata cowok itu hampir tidak berkedip lihat goyangan pantat Dewi saat jalan menuju meja warnet nomer 5. cowok ganteng itu menelan ludah memikirkan badan dibalik baju yang digunakan gadis cantik ini. 

Dalam meja warnet no 5 yang tertutup itu, Dewi mulai buka sebagian alamat wabsite porno yang didapatnya tadi pagi. Tidak hingga lima menit lalu, mata Dewi yang lebar membelalak lihat beberapa situs porno itu. Berwajah yang putih juga beralih merah padam menahan kemarahan serta rasa jijik lihat situs dan weblog yang berbuat tidak etis wanita dengan cara seksual terlebih segalanya yang berbau rape (perkosaan). Sebagian narasi porno mengenai gadis abg atau mahasiswi dan gambar-gambar yang mempertontonkan kemulusan badan wanita seperti dianya bikin Dewi terasa terhina serta terlecehkan. gadis cantik ini dapat terasa berang serta hampir tak yakin saat lalu dia merasakan sebagian gambar porno seseorang wanita dengan muka serupa dianya seperti laporan rekan rekannya yuniornya. 

Badan gadis ini gemetar menahan kemarahan serta rasa tidak yakin lihat pose-pose wanita yang wajahnya serupa dianya terlebih ditambah gambar dianya yg ia menulis di BBM dapat nyasar ke website ini, hingga seakan adalah pembenaran kalau dirinyalah yg ada di website porno itu. Tanpa ada sadar Dewi yang dalam kesehariannya bertabiat lembut ini-mengumpat lantaran kemarahannya lihat gambar-gambar itu.

Melihat betapa gadis seperti dirinya dilecehkan dalam web tersebut, Dewi terdorong untuk membuat laporan khusus mengenai hal ini ( BF watchout !!!). Dewi berniat untuk melaporkan keberadaan web ini kepada pihak kepolisian agar pembuat situs ini ditangkap polisi. Dengan flashdisk miliknya, Dewi kemudian menyimpan puluhan cerita porno mengenai perkosaan serta gambar-gambar porno yang terpampang, terutama gambar-gambar wanita yang mirip dengan dirinya. Satu persatu beberapa gambar porno dan cerita-cerita erotis mengenai akhwat berpindah ke flashdisknya yang berkapasitas 1 GB tersebut

Dewi adalah seorang gadis berusia 21 tahun yang baik baik serta tumbuh dalam lingkungan keluarga yang baik baik pula sehingga Selain memiliki wajah cantik dan tabiat yang lembut, Dewi juga jauh dari hal-hal porno atau porno sejak kecil bahkan bagi dirinya hal-hal tersebut merupakan hal-hal yang tabu.

Namun siang ini, gadis cantik ini terpaksa melihat hal-hal tabu tersebut untuk pertama kalinya sepanjang hidupnya. Awal mula, Dewi memang sempat shock, bukan saja karena kemarahan yang dirasakannya namun juga karena dia tidak pernah melihat gambar-gambar porno dan porno sebelumnya. Pada mulanya memang Dewi merasa jijik dan marah melihat web tersebut, namun semakin lama ia menjelajahi berbagai web dan blog porno itu, rasa marah dan jijik yang dirasakan di menit-menit pertama berubah menjadi rasa malu. Wajah Dewi yang ayu dan lembut ini bersemu merah melihat gambar-gambar dalam web dan blog porno tersebut, apalagi ketika dia melihat gambar-gambar wanita yang berwajah mirip dirinya tengah mengulum batang penis laki-laki yang tegang.

Mata Dewi yang lebar ini membelalak nyaris tak berkedip melihat gambar-gambar wanita yang tengah mengulum batang penis laki-laki. Mata Dewi tak lagi memperhatikan wanita yang berwajah mirip dirinya namun matanya kini lekat melihat batang penis laki-laki yang tengah dikulum dan ada juga yang diremas oleh wanita itu. Dewi menggigit bibirnya kuat-kuat menahan debaran jantungnya yang berdegup kian kencang melihat urat-urat penis laki-laki yang menonjol dalam gambar tersebut. Tubuh gadis ini gemetar ketika tanpa disadarinya dia mengkhayalkan dirinya yang mengulum penis laki-laki yang menggiurkan itu. Seumur hidupnya, baru kali ini Dewi melihat batang penis laki-laki walaupun hanya dalam gambar, terlebih penis berukuran istimewa itu dalam keadaan tegang. Nafas Dewi mulai memburu dan dia mulai merasakan denyutan-denyutan di bagian dalam kemaluannya yang terasa gatal sebagaimana layaknya wanita yang mulai terangsang nafsu.

Dewi memang seorang gadis baik baik dan selama ini jauh dari berbagai hal yang porno , namun Dewi tetap seorang wanita normal yang mempunyai gairah terhadap lawan jenisnya. Dewi yang telah berusia 21 tahun seringkali timbul gairah nafsunya kepada lawan jenisnya secara alamiah Dewi sering terangsang terhadap lawan jenisnya, namun apabila nafsunya mulai terangsang, gadis ini segera menekannya dengan berbagai aktivitas. Wajah Dewi yang cantik seringkali menjadi masalah tersendiri karena membuatnya sering digoda oleh laki-laki, apalagi ternyata dalam hal berpakaian dia tidak terlalu konserfative

Godaan-godaan para laki-laki yang berbentuk ucapan-ucapan mesum, sentuhan atau kadang menempelkan tubuh mereka ke tubuhnya saat di biskota juga dapat membuatnya terangsang namun semua rangsangan nafsu yang dirasakannya dapat diredamnya dengan baik. Dewi merasa dirinya mampu menjaga diri dan mengendalikan nafsunya, tidak seperti beberapa rekan mahasiswa lainnya yang diketahuinya melampiaskan nafsunya dengan bermasturbasi. Saat Dewi menanyakan alasan mereka melakukan masturbasi, beberapa yang di antaranya adalah teman kostnya itu menjawab bahwa masturbasi lebih baik daripada ML sementara mereka masih belum berani menghadapi resikonya.

Kali ini nafsu Dewi juga merasa terangsang namun rangsangan itu bukan datang secara alamiah atau gangguan dari orang lain. Nafsu gadis ini terusik karena perbuatan dirinya sendiri sehingga kali ini Dewi merasa kesulitan untuk mengendalikannya seperti biasanya. Kian lama nafsunya semakin kuat membuat Dewi melupakan doktrin moral yang selama ini dipeganginya dan keberadaannya sebagai salah seorang aktivis penentang pornografi dan pornoaksi.

Meja warnet yang tertutup itu membuat Dewi leluasa menjelajahi berbagai web erotis dan porno yang didapatinya dengan search engine Google, terutama yang menampilkan gambar-gambar laki-laki telanjang bulat dan mempertontonkan penis mereka yang tegang. Nafsu nafsu Dewi yang mendorongnya tak lupa untuk menyimpan gambar-gambar tersebut ke dalam flash disk miliknya. Hampir satu jam kemudian wajah Dewi yang tengah dilanda nafsu sudah sangat memerah dan terlihat kontras dengan blouse putih yang dipakainya. kancing bajunya tanpa disadari sudah terlepas semua, karena sebelumnya ia tak mampu menahan tangannya untuk meremas remas bagian dadanya saat i merasakan buah dada yang terbungkus BH berukuran 34B itu menjadi sangat kencang dan mengeras.

Satu jam lebih lamanya Dewi dilanda nafsu dalam meja warnet bernomor 5 yang tertutup itu. Dalam keasyikan menjelajahi web porno tiba-tiba Dewi dikejutkan bunyi pertanda SMS masuk di HP nya.
“Hmm..dari dik soraya..gumam Dewi ketika melihat sms yang dikirim oleh salah seorang teman di tempat kostnya yang seluruh penghuninya adalah perempuan. Isi sms itu mengabarkan bahwa salah seorang penghuni di tempat kost mereka terpergok menyimpan berbagai bacaan dan gambar porno di kamarnya dan juga kondom.

Mendapat sms dari Wulan seperti itu, tubuh Dewi gemetar. gadis ini segera tersadar dari apa yang sedang dilakukannya di meja warnet ini. Akhirnya dengan perasaan kalut, Dewi menutup seluruh web porno yang telah dikunjunginya dalam waktu satu jam lebih ini dan bermaksud segera angkat kaki dari warnet ini. Ketika seluruh windows web-web porno itu telah tertutup hingga tinggal tampilan dekstop yang terlihat di layar monitor, mata Dewi melihat sebuah icon yang berjudul Koleksi Movie di layar monitor. Tiba-tiba timbul keinginan Dewi untuk mengkliknya sehingga dia menunda untuk segera keluar dari meja warnet. Setelah ia mengklik dua kali icon tersebut, terpampanglah puluhan folder judul film yang tengah menjadi meja office di layar monitor. Namun mata gadis berwajah cantik ini melihat salah satu folder berjudul Surga yang membuat dahinya berkerenyit heran. Dengan diliputi rasa heran, Dewi mengklik folder berjudul Surga itu yang sekejap kemudian terpampang 2 file film berukuran besar yang membuatnya semakin penasaran. Niatnya untuk keluar dari meja warnet tertunda ketika rasa penasaran itu mendorongnya mengklik file film berjudul Surga yang berukuran lumayan besar.
“Ahh!
Dewi terpekik kaget ketika file film itu terbuka ternyata merupakan file film porno. Tubuh Dewi seketika menjadi gemetar dan dadanya berdegup kencang. Setelah satu jam yang lalu ia browsing menjelajahi web-web porno yang menampilkan gambar-gambar porno yang tak bergerak, ternyata kini dia menemukan film yang menyuguhkan gambar porno yang bergerak. Kembali Dewi terombang-ambing antara keinginan melihat dan rasa bersalah, akan tetapi nafsu nafsu ternyata masih menguasainya membuat Dewi kembali duduk dalam meja warnet seperti semula. Matanya berbinar lebar menyaksikan film yang sebelumnya tidak pernah terbayangkan akan dilihatnya. Film yang agaknya berasal dari Jepang itu diawali dengan adegan sebuah keluarga muda dengan dua orang anak yang masih kecil namun adegan itu cuman sebentar dan cerita itu dimulai ketika adik kandung sang suami yang berwajah tampan ikut menumpang di rumah mereka.

Dewi kian tenggelam mengikuti jalan cerita film tersebut yang kemudian sang istri dalam film tersebut tertarik dengan adik suaminya yang masih belia itu. Sang istri dalam film tersebut digambarkan sebagai ibu rumah tangga yang selalu berkimono tertutup, akhirnya terjadilah perselingkuhan antara adik sang suami dengan sang istri. Nafsu Dewi kian menguat ketika adegan percintaan pasangan selingkuh ini dieksplo dengan detail. gadis yang tengah dilanda nafsu ini hanya terengah-engah menyaksikan adegan-adegan persetubuhan yang dimulai hanya 5 menit setelah film dimulai. Puluhan menit berikutnya boleh dikatakan film itu dipenuhi adegan-adegan persetubuhan pria dan wanita degan detail dan close up, membuat Dewi yang menonton film tersebut hanya terengah-engah dalam nafsu yang kian menggelegak.

ia kembali tenggelam dalam libidonya di depan monitor yang menayangkan film porno. Kali ini Dewi tidak hanya sekedar meremas buah dadanya sendiri, ia menurunkan celananya sampai lutut sehingga terlihat sepasang pahanya yang bulat padat dan mulus. Tak sekedar itu, namun ia juga menelusupkan tangannya ke balik celana dalam krem yang dipakainya lantas dengan bernafsu jemari tangan Dewi menggosok belahan kemaluannya yang kemerahan. gadis berwajah menawan ini ternyata mempunyai kemaluan yang indah, membukit putih mulus tanpa sehelai rambut kemaluan yang menghiasinya karen rajin dibersihkan. Bibir kemaluan Dewi yang kemerahan kian terlihat memerah ketika tangannya menggosok-gosokkannya penuh nafsu nafsu.

Di saat tangan kiri Dewi mngggosok-gosok belahan kemaluannya, tangan kanannya segera menyusup ke balik BH berukuran 34B yang dipakainya. Dewi mempunyai sepasang payudara montok membukit indah yang kini terasa kian mengeras. Nafsunya telah demikian menggelegak ketika tangannya meremas-remas payudaranya sendiri sambil memelintir putting susunya. Entah darimana Dewi belajar bermasturbasi padahal sebelumnya tidak pernah satu detikpun dia melakukan perbuatan masturbasi sebagaimana teman temannya lainnya. Mata Dewi melotot adegan-adegan mesum yang terpampang di layar monitor sementara kedua tangannya merangsang kemaluan dan payudaranya sendiri.

Puluhan menit berlalu ketika tiba-tiba HP Dewi berbunyi nyraing membuat Dewi yang tengah asyik dalam nafsunya terlonjak kaget, kali ini nada HPnya adalah nada panggil bukan nada SMS. Ketika melihat nama Wulan yang terpampang di layar HP, Dewi segera menghentikan meremas payudaranya lalu dengan wajah yang kesal ia mengangkat telepon.

“Ada apa dik?.. tanya Dewi dengan sedikit kesal.
“Maaf Dewi  gimana sms saya tadi apa nia perlu dikeluarkan juga dari tempat kost kita sebagaimana beberapa orang sebelumnya ? tanya
Dewi terdiam. Nia adalah penghuni kost yang dimaksud dalam sms dari Wulan sebagai gadis yang mengkoleksi gambar dan cerita porno juga kondom di tempat kost mereka
“Tunggu dulu biar saya datang dulu nianya kemana?
“Sudah pergi ..mungkin malu dia..tapi barang-barangnya masih di kamarnya dan barang-barang porno itu sudah saya amankan
Dewi kembali terdiam.
“Ya nanti kita bicarakan.. tunggu aku datang aja

Ketika kembali pandangan Dewi ke layar monitor, film tersebut sudah mendekati akhir, berarti satu jam lebih gadis cantik ini tenggelam dalam nafsu ketika menonton film tersebut. Telepon tadi ternyata mampu membangkitkan kembali kesadarannya akan perbuatan yang sedang dilakukannya. Dengan gontai Dewi membenahi pakaiannya yang awut-awutan dan membuatnya setengah telanjang. Untunglah meja warnet itu tertutup rapat tak seoarangpun melihat keadaan Dewi dengan aurat yang tersingkap lebar.

Dewi keluar dari meja warnet nomor 5 setelah hampir 4 jam dia berada di dalamnya. blouse yang dipakainya terlihat kusut masai di bagian dada. Dewi berjalan gontai dengan pikiran yang kalut berniat menuju kasir warnet, namun ia merasakan celana dalam yang dipakainya terasa basah membuatnya risih. Dewi menghentikan langkahnya ke meja kasir,dan berbelok ke toilet warnet. Dalam toilet yang cukup bersih itu, Dewi melepas celana dalam krem yang dipakainya . Dewi memperhatikan celana dalam yang terasa basah oleh lendir cukup banyak. Sekian jam Dewi tenggelam dalam nafsu membuatnya berulangkali menyemprotkan cairan kenikmatan yang membuat celana dalamnya basah. Dewi segera membungkus celana dalam yang semula membungkus bagian vitalnya dengan tissu kemudian disimpannya dalam tas miliknya. Sebelum keluar toilet, Dewi sempat mencuci kemaluannya yang terlihat putih kemerah-merahan tanpa sehelai rambutpun yang terbiarkan tumbuh. Bukit montok kemaluan Dewi yang mulus dengan bibir kemaluan yang merekah merah itu dicucinya berulangkali sebelum dilap dengan tisuue. IA merasa yakin tak seorangpun mengetahui dirinya saat ini tidak memakai celana dalam saat ini.

Dewi membuka pintu toilet lantas dengan sedikit canggung, gadis cantik ini berjalan menuju ke kasir warnet yang masih dijaga oleh cowok ganteng. Cowok itu memandang Dewi dengan pandangan penuh arti sembari tersenyum. “Sudah dik?tanyanya sembari tetap memandang kecantikan gadis dihadapannya. “Ya jawab Dewi pendek sambil menyodorkan lembaran uang pecahan 20 ribu. Dewi menyadari pandangan cowok ganteng yang seakan ingin menelanjanginya sehingga membuatnya tidak menyukai pandangan cowok ganteng tersebut.

“Dik jadi member aja koleksi film kita nambah terus lho. Makin asyik lho ujar cowok itu sambil menghitung uang kembalian.
Dewi terperanjat kaget mendengarnya, wajah ayu gadis berkulit putih ini seketika menjadi merah padam. Dewi tidak menyangka kalau operator warnet bisa mengetahui dia melihat film porno dalam meja warnet.
“Mmm makasih aja ujar Dewi tergagap lantas tiba-tiba saja ia setengah berlari menuju pintu keluar warnet. Wajahnya yang merah padam tertunduk dalam-dalam menahan rasa malu yang dirasakannya. “Kembaliannya dik!!..teriak cowok operator warnet ini namun Dewi tidak lagi mendengarnya. Begitu keluar dari warnet Dewi juga tidak menunggu bus kota seperti biasanya namun tangannya segera melambai menghentikan Ojek yg kebetulan lewat!begitulah cerita Gadis yang mendukung UU APP tapi ternyata Horny di Warnet!hihihi…baru tau dia kenikmatan dunia. Tamat
Share:

Rupanya Bu Linda sudah memperoleh orgasme pertamanya

Rupanya Bu Linda sudah memperoleh orgasme pertamanya Saya seseorang pria berumur 40 th., wiraswastawan, serta bukanlah seseorang petualang seks yang mencari mencari jalinan seks di mana mana. Peristiwa yang saya alami kurang lebih dua th. waktu lalu ini yaitu satu kebetulan belaka, walau mesti kuakui kalau saya begitu menikmatinya serta terkadang mengharapkan bisa mengulanginya lagi. 


Pekerjaanku membuatku banyak berjumpa dengan ibu-ibu rumah tangga di tempat tempat tinggal mereka. Sebagian berlangganan lama terkadang menemuiku dengan masihlah kenakan pakaian tidur maupun daster. Baju itu terkadang cukup minim serta tidak tebal serta kerap memerlihatkan badan si pengguna yang kerap tanpa ada BH, maklum mereka terkadang belum mandi serta merias diri lantaran saya menjumpai mereka pagi pagi untuk menguber saat. 

Satu diantara pelangganku setiaku, sebut saja Bu Linda, seseorang Ibu rumah-tangga berumur 40 tahunan, memohonku untuk datang ke tempatnya di satu kompleks apartemen di bilangan Jakarta Barat. Seperti umum saya datang pagi pagi pada hari yang dijanjikan. Bu Linda yaitu pelanggan lamaku serta jalinan kami telah cukup akrab, lebih sebagai rekan serta bukanlah jalinan usaha semata. 

Hari itu Bu Linda menemuiku dengan menggunakan daster longgar berdada agak rendah, panjangnya 1/2 paha, jadi cukup pendek. Beliau yaitu seseorang wanita yang cukup cantik, berkulit putih bersih (Chinese), langsing dengan pinggul lebar, pantat yang menonjol serta dada yang tengah sedang saja. Wanita yang menarik serta begitu ramah. 

Namun ini tidaklah yang pertama kalinya ia menemuiku dalam baju seperti itu, bahkan juga pernah dengan baju tidur yang begitu tidak tebal serta sexy, tak tahu berniat atau tak, yang pasti, sampai kini beliau tak pernah tunjukkan perilaku yang mengundang maupun bicara hal hal yang menjurus. Serta akupun tak pernah berusaha untuk bertindak yang menghadap kesitu, maklum, bukanlah styleku, walau mesti kuakui kalau saya kerap menginginkan juga mengerjakannya. 

Seperti umum kami duduk disofa berhadap hadapan serta mengulas usaha. Sesudah masalah usaha usai kami bercakap cakap layaknya seperti antar rekan, namun kesempatan ini pandanganku kerap tertuju kearah pahanya. Lantaran dia duduk dengan menyilangkan kaki jadi nyaris semua pahanya terpampang dengan terang dihadapanku, demikian putih serta mulus. 

Bahkan juga terkadang sepintas tampak celana dalamnya yang berwarna biru muda ketika ia ganti posisi kakinya. Serta yang lebih menggoda lagi, saya bisa lihat buah dadanya yg tidak terbungkus BH bila beliau menunduk, walau tak semuanya tetapi terkadang saya bisa lihat pentilnya yang berwarna coklat tua. 

Mulai sejak 4 hari saya tak lakukan jalinan seks lantaran istriku tengah haid, walau sebenarnya umumnya kami mengerjakannya nyaris sehari-hari. Karenanya saya ada dalam kondisi tegangan yang cukup tinggi. Panorama menggoda di hadapanku bikin saya agak gelisah. Gelisah lantaran kepingin, tentu, namun gelisah terlebih lantaran kontolku yang mulai ngaceng agak terjepit serta sakit. Selain itu saya tidak mau Bu Linda memerhatikan kondisiku. 

Hal semacam ini bikin saya jadi salah tingkah, terlebih lantaran kontolku saat ini telah ngaceng penuh serta sakit lantaran terjepit. Saya menginginkan memohon diri, namun bagaimana bangun dengan kontol yang ngaceng, tentu terlihat. Sungguh kondisi yg tidak mengenakkan. Bangun salah, dudukpun salah. Tiba tiba Bu Linda berkata, “Pak Yan (kependekan dari Yanto, namaku), kontolnya ngaceng ya? ” Saya seperti disambar petir. 

Bu Linda yang sampai kini begitu ramah serta sopan bertanya apakah kontolku ngaceng, membuatku benar benar tergagap serta menjawab, “E.. iya nih Bu, tahu mengapa. ” Bu Linda tersenyum sembari berkata, “Baru saksikan paha saya telah ngaceng, apa lagi bila saya kasih saksikan memek saya, dapat muncrat tuh kontol. Ngomong ngomong kontolnya engga kejepit tuh Pak? ” 

Kesempatan ini saya telah siap, atau telah nekat, entahlah, yang pasti saya selekasnya berdiri serta membenarkan posisi kontolku yang dari tadi agak tertekuk serta berkata, “Mau dong Bu saksikan memeknya, entar saya kasih saksikan kontol saya dah. ” Bu Linda juga berdiri serta mengulurkan tangannya kearah kontolku, memegangnya dari luar celana serta meremas remas kontolku, lantas berkata, 

“Bener nih, namun saksikan saja ya, engga bisa pegang. ” Lalu beliau mengambil langkah mundur selangkah, buka dasternya serta lalu celana dalamnya serta berdiri dalam kondisi telanjang bulat dua langkah di hadapanku. Lalu ia duduk kembali kesempatan ini dengan mengangkangkan kakinya lebar lebar sembari berkata, “Ayo buka celananya Pak, saya menginginkan saksikan kontol Ayah. ” Sembari buka bajuku saya memerhatikan badan Bu Linda. 

Teteknya memiliki ukuran tengah, 36 B, putih serta membulat kencang, pentilnya coklat tua serta agak panjang, mungkin saja kerap dihisap, maklum anaknya dua, lantas selangkangannya, bersih tanpa ada selembar bulupun, keseluruhan dicukur botak, sungguh kesukaanku lantaran saya kurang sukai memek yang berbulu banyak, lebih sukai yang botak. Lantas bibir memeknya juga cukup panjang berwarna coklat muda, buka perlahan-lahan tempat memerlihatkan lubang memek yang Yang paling mengagumkan adalah itilnya yang begitu besar, hampir sebesar Ibu jariku, kepala itilnya tampak merah muda menyembul separuh dari kulit yang menutupinya, seperti kontol kecil yang tidak disunat, luar biasa, belum pernah aku melihat itil sebesar itu.

Tangan Bu Linda mengusap usap bagian luar memeknya perlahan lahan, kemudian telunjuknya masuk perlahan lahan kedalam lubang memek yang sudah merekah indah dan perlahan lahan keluar masuk seperti kontol yang keluar masuk memek. Sementara tangan yang satu lagi memegang itilnya diantara telunjuk dan ibu jari dan memilin milin itilnya dengan cepat.

Akupun tidak mau kalah dan mengusap usap kepala kontolku yang 14 cm, kemudian menggenggam batangnya dan mulai mengocok sambil terus memperhatikan Bu Linda. Bu Linda mulai mendesah desah dan memeknyapun mulai menimbulkan suara berdecak decak karena basah, tampak air memek yang berwarna putih susu mengalir sedikit membasahi selangkangannya. Kami onani sambil saling memperhatikan.

Sungguh tidak pernah kusangka bahwa onani bareng bareng seorang wanita rasanya begitu nikmat. Saat hampir nyemprot, aku menahan kocokanku dan menghampiri Bu Linda yang terus menusuk nusuk memeknya dengan cepat. Aku berjongkok dihadapannya dan lidahkupun mulai menjilati memeknya. Bu Linda mencabut jarinya dan membiarkan aku menjilati memeknya, tangannya meremas remas kedua teteknya dengan keras.

Aku menjulurkan lidahku kedalam lubang memek yang menganga lebar dan menusuk nusukkan lidahku seperti ngentot, Bu Linda mulai mengerang dan tak lama beliau menarik kepalaku kearah selangkangannya membuat ku sulit bernapas karena hidungku tertutup memek, kemudian terasalah memeknya berkedut kedut dan bertambah basah.

Rupanya Bu Linda sudah memperoleh orgasme pertamanya. Tapi aku tidak puas dengan hanya menjilati lubang memeknya, sasaranku berikutnya adalah si itil besar. Mula mula kujilat jilat kepala itil yang menyembul dari kulit itu, lalu kumasukkan seluruh itilnya kemulutku dan mulailah aku menyedot nyedot sang itil.

Belum pernah aku begitu merasakan itil di dalam mulut dengan begitu jelas, dalam hatiku berpikir, “Begini rupanya ngisep ‘kontol kecil’”. Maklum itilnya benar benar seperti kontol kecil. Bu Linda mengerang erang dan menggoyang goyangkan pinggulnya kekiri kekana sehingga aku terpaksa menahan pinggulnya dengan tanganku supaya sang itil tidak lepas dari hisapanku.

Tidak lama beliau mengeluarkan lenguhan yang keras dan memeknya pun kembali berdenyut denyut dengan keras, kali ini dengan disertai cairan putih susu yang agak banyak. Rupanya orgasme kedua telah tiba. Aku melepaskan itilnya dari mulutku dan mulai menjilati cairan memeknya sampai bersih. Sungguh nikmat rasanya. Bu Linda tergolek dengan lemasnya seperti balon yang kurang angin.

Akupun berdiri dan mulai mengocok ngocok lagi kontolku yang sudah begitu keras dan tegang. Mata Bu Linda mengikuti setiap gerakan tanganku mempermainkan kontolku. Saat aku hampir mencapai orgasme, kudekatkan kontolku ke mukanya dan Bu Linda segera membuka mulutnya dan menghisap kontolku dengan lembutnya.

Aku sungguh tidak sanggup lagi bertahan karena hisapannya yang begitu nikmat, maka akupun menyemprotkan air maniku di mulutnya. Rasanya belum pernah aku menyemprot senikmat itu dan kontolku seolah olah tidak mau berhenti menyemprot. Begitu banyak semprotanku, tapi tidak tampak setetespun air mani yang keluar dari mulut Bu Linda, semuanya ditelan habis.

Sejak itu kami selalu onani bareng kalau bertemu, dan percaya atau tidak, aku belum pernah memasukkan kontolku kedalam memeknya. Kami sudah sangat puas dengan ngocok bersama sama. Sayangnya beliau sekeluarga pindah keluar negri sehingga aku sekarang kehilangan temen ngocok bareng. Tapi kenangan itu tetap ada di hatiku.

Mungkin ada diantara ibu-ibu atau pasangan yang suka ngocok bareng denganku, silahkan kirim e-mail, pasti akan kubalas. Percayalah, lebih nikmat ngocok bareng dari pada sendiri sendiri. ENDterlihat merah muda serta berkilatan, nampaknya telah sedikit basah.
Share:

Mbak Rika takut dia tidak akan pernah lagi mencapai klimaks

 Mbak Rika takut dia tidak akan pernah lagi mencapai klimaks kesempatan ini bercerita pengalaman Seks dari seseorang Pria Yang bernama Romi. Bermula dari Romi yang mengintip pasangan pengantin baru yang tengah bersetubuh, yakni Mas Alex serta Mba’ Rika. Lantaran waktu itu Romi lihat Mba’ Rika tak pernah senang dengan suaminya, jadi Romi mengambil gagasan untuk memuaskan Mba’ Rika. Ingin tahu lanjutan ceritanya, Segera saja yuk baca serta simak baik baik narasi saat ini. 



Perkenalkan nama saya Romi, saya lelaki yang cukup dewasa lantaran saya sudah berumur 26 th.. Kondisi saya saat ini yaitu seseorang pekerja di satu diantara perusahaan plastik. Di sini saya bakal bercerita mengenai cerita sexs saya dengan istri tetangga kamar kontrakan-kan saya. Cerita ini bermula dari sore itu, saya terbangun. Kulihat jam di dinding dikamarku tunjukkan jam 16. 00 WIB. 

Pada sore hari itu saya iseng-iseng untuk memanjat dinding tembok pembatas kamarku, serta kamar sampingku yang dihuni oleh pasangan pengantin baru, yakni Mas Alex serta Mba’ Rika. Waktu itu saya Hanya punya maksud lihat kesibukan tetangga sebelahku lewat Fentilasi. Sesudah saya saksikan nyatanya mereka tengah tiduran sembari mengobrol diatas ranjang. 

Waktu itu saya mengawasi selalu aktivitas mereka, waktu itu kulihat Mas Alex cuma menggunakan singlet, demikian halnya Mba’ Rika yang cuma menggunakan pakaian dalam. Mentang-mentang mereka pengantin baru di dalam kamar cuma menggunakan baju dalam saja. Waktu itu saya mengharapkan pada meraka supaya mereka selekasnya terkait sexs. hhe. tak lama kemudian, Mas Alex serta Mba’ Rika bicara sembari berpelukan. 

Lantaran posisiku waktu itu lumayan jauh serta cuma lihat dari sela fetilasi, jadi saya kurang dapat menangkap apa yang mereka bicarakan. Waktu itu sesekali Mba’ Rika tertawa, serta Beberapakali juga saya amati Mas Alex meremas buah dada Mba’ Rika. Sesudah demikian lama saya menanti, selanjutnya yang saya berharap berlangsung juga. 
Mendadak Mas Alex buka celana pendeknya serta memegang tangan Mba’ Rika. 

Lantas Mas Alex waktu itu menyuruh Mba’ Rika memegang kejantanan Mas Alex. Mba’ Rika nampaknya menurut serta memasukan tangannya kedalam celana boxer Mas Alex, namun baru sebentar telah ditariknya kembali, nampaknya Mba’ Rika menampik. Yahhhh, baru diminta gitu saja tidak mau, terlebih bila diminta nyepongin, ucapku dalam hati kecewa. 

Tetapi kekecewaanku terobati lantaran sejurus lalu Mas Alex mendadak bangkit dari tempat tidur serta melepas celananya. Saat ini dia cuma berCD (celana dalam) serta bersinglet. Lalu Mas Alex-pun memeluk Mba’ Rika. Saya tersenyum kegirangan, hasratku untuk lihat keduanya bercinta nampaknya bakal tercukupi 

Selang beberapa saat, Mas Alex-pun melepas pelukannya serta Mba’ Mba’ Rika-pun mulai melepas celananya. Saat ini sama dengan suaminya, Mba’ Rika cuma bersinglet serta berCD (celana dalam). Kulihat pahanya, putih serta mulus sekali. Lalu mendadak Mas Alex keluarkan kejantanannya dari CD (celana dalam) nya. Kecil sekali, dibanding punysaya, ucapku dalam hati lihat kejantanan Mas Alex. 

Mas Alex-pun segera menekan Mba’ Rika, nampaknya Mas Alex bakal ber-penestrasi Mba’ Rika. Kulihat Mba’ Rika memelorotkan CD (celana dalam) -nya cuma hingga hanya paha saja. Sejurus lalu saya lihat pelan Mas Alex memasukkan kejantanannya kedalam lubang kewanitaan Mba’ Rika yang tertutup rambut kewanitaan. 

Sesudah kejantanan Mas Alex masuk keseluruhannya kedalam liang senggama Mba’ Rika, Mas Alex segera memeluk Mba’ Rika sembari menciumnya bertubu-tubi. Itu dilsayakan cukup lama. Saya sedikit keheranan mengapa Mas Alex tak melsayakan genjotan, tak mendorong-dorong pinggulnya. Mas Alex cuma diam memeluk Mba’ Rika. 

Payah nih, ini tentu lantaran Mas Alex tidak tahan bermain lama, tidak seperti saya ucapku dalam hati, tertawa, terasa unggul dari Mas Alex. Disinilah saya mulai lihat ada kesempatanku untuk ikut melsayakan tumpangsari pada Mba’ Rika. Ditambah lagi, peristiwa itu cuma berjalan begitu singkat, sekitaran 7 menit. Walau Mba’ Rika dapat meraih klimaksnya, namun Mas Alex sangat cepat. 

Saya me-nangkap kekecewaan di muka Mba’ Rika, walau Mba’ Rika berupaya tersenyum sesudah permainan itu, namun saya meyakini ia tak senang dengan permainan Mas Alex. Dari hasil pengintaian sayakemarin, hal semacam itu membuatku mengambil rangkuman, ada peluang saya dapat menyetubuhi Mba’ Rika serta rasakan nikmat badannya, bila butuh saya akan menanam benih Dari kejadian itu saya-pun mulai menyusun rencana. Kebetulan Mas Alex itu belum bekerja, ada kesempatan bagiku untuk membuatnya berpisah cukup lama dari Mba’ Rika. Apalagi saya punya kenalan yang bekerja di perusahaan, namanya Totok.Siang ini saya menjumpai Totok di kantornya,

“ Hai Rom, apa kabar ? ”, tanya Totok sambil menjabat tanganku.

“ Baik nih Tok ”, jawabku sambil ter-senyum.

“ Oh iya, duduk dulu deh Rom, biar enak kita ngobrolnya ”, ucap Totok mempersilahkanku.

Setelah saya duduk di kursi kantornya yang empuk itu, saya mulai mengajukan permintaan,

“ Tok, saya butuh bantuanmu ”, ucap saya.

“ Oh, itu semua bisa diatur, emang bantuan apa ni Rom ? ”, tanya Totok.

“ Aku butuh pekerjaan nih Tok ”, ucapku.

“ Ouh kerjaan, itu gampang Rom, memangnya kamu ingin diposisi apa dan minta gaji berapa ??? ”, tanya Totok.

“ Bukan buwat aku maksudnya Tok, tapi ini untuk orang lain ”, terang saya.

“ Hmmm… memangnya untuk siapa ? ”, tanya Totok.

“ Untuk temanku, Mas Alex namanya Tok, kamu wawancarai, tempatkan di mana saja kamu suka, nggak perlu tinggi-tinggi betul jabatannya ”, terang saya.

“ Aneh...tapi jika itu maumu, yaa tidak apa-apa ”, jawabnya.

“ Yang penting kamu wawancarai dia cukup lama, dan kamu wawancarnya kalau bisa diulang sampai beberapa kali gitu Tok ”, terangku pada Totok.

“ Oke deh Rom, kalau itu semua kemauan kamu ”, jawab Totok menuruti saya.

“ Tapi... nanti jadwal wawancara-nya saya yang tentuin ya Tok, hhe… Gimana, bisakan Tok ??? ”, pintaku lagi pada Totok.

“ Ah, kamu ini ada-ada aja deh Rom, yaudah deh terserah kamu aja deh Rom ”, ucap Totok mengiyakan kemauan saya.

Maka saat itu mulailah saya menyusun jadwal interview Mas Alex, mulai lusa, hari rabu sampai jumat dari jam 07.00 sampai 10.00 pagi.Totok menyetujuinya, kemudian saya permisi pulang. Dalam perjalanan pulang, hatiku sangat senang, sudah terbayang nikmatnya tubuh Mba’ Rika itu. Sesampainya di kos-kosanku, saya langsung bertemu dengan Mas Alex di tempat cuci,tampak Mas Alex sedang menyuci bajunya.

“ Mas... saya ingin bicara sebentar ”, ucapku mulai membuka percakapan.

Saat itu Mas Alex-pun menoleh dan menghentikan pekerjaannya,

“ Ada apa Rom ??? ”, tanya Mas Alex.

“ Begini nih Mas, saya dengar Mas Alex mencari pekerjaan, kebetulan tadi saya ke tempat teman saya, dia perlu pegawai baru, dia-nya sih malas menaruh iklan di koran, soalnya dia hanya butuh satu orang ”, ucapku panjang lebar menjelaskan.

Saat itu saya sedikit berdebar-debar karena menunggu tanggapan Mas Alex. Setelah beberapa saat Mas Alex kulihat terdiam, merenung, lalu

“ Hmmm... saya pikir dulu, sebelumnya terima kasih ya Rom ”,ucap Mas Alex.

“ Ya Mas sama-sama… ”, ucapku dengan senyuman.

Saat itu dalam hatiku, saya berpikir habislah sudah kesempatanku, tapi setelah di dalam kamar, sekitar 1 jam kemudian saya yang tertidur, terbangun oleh ketukan di pintu. Saya lalu bangun, mengucek-ngucek mata saya, melihat dari jendela. Tampak Mas Alex berdiri menunggu. Saya-pun cepat-cepat membuka pintu.

“ Wah... sedang tidur ya, kalau gitu nanti saja deh ”,ucap mas Mas Alex akan pergi lagi.

“ Enggak kog Mas, saya sudah bangun nih ”, ucapku berusaha mencegah Mas Alex pergi.

“ Gangguin tidur kamu nggak ? ”, tanya Mas Alex.

“ Ndak... masuk saja Mas ”, ucapku mempersilahkan.

Setelah kami berdua duduk di karpet kamarku, lalu…

“ Begini, ini soal lamaran kerja yang kamu bilang itu, tempatnya di mana sih ? ”, tanya Mas Alex.

“ Ooo...itu di Kaliurang km 10 nomor 17, nama perusahaannya PT. A, nggak jauh kok Mas ”, terangku.

“ Syaratnya apa aja ya Rom kira-kira ? ”, tanya Mas Alex.

“ Saya kurang tau juga tuh, Mas Alex pergi saja ke sana. temui teman saya, Totok, katakan Mas butuh pekerjaan ”, tahunya dari Romi.

“ Wah...kok rasanya kurang enak ya, seperti nepotisme saja… ”, Mas Alex sepertinya keberatan.

“ Enggak... nggak... kog, perusahaan-nya besar, Mas ke sana juga belum tentu diterima, Mas tetap melalui tes dulu ”, ucapku meyakinkan Mas Alex.

“ Hmmm...baiklah, saya coba dulu deh Rom, jam berapa ya ke sana ? ”, ucap Mas Alex.

“ Sekitar jam kerja saja baiknya, jam 07.00 pagi saja Mas ”, ucapku menyarankan.

Mas Alex hanya mengangguk tersenyum, lalu permisi seraya tak lupa berterima kasih kepadsaya. Saya hanya tersenyum, berarti selangkah lagi keinginanku tercapai. Hari ini selasa, sesuai pre-diksiku, Mas Alex pagi-pagi sudah berangkat, dan sekitar jam 11.00 siang baru pulang.Saya menuju ke kamarnya, lalu mengetuk pintu,

“ Assalamualaikum ”, saya memberi salam.

Waalaikumussalam, terdengar jawaban Mas Alex dari dalam kamarnya.Lama baru pintu dibuka, dan Mas Alex mempersilahkanku untuk masuk. Kulihat di dalam kamarnya, istrinya tengah duduk di pinggir tempat tidur dengan me-makai jilbab putih, tersenyum padsaya. Mba’ Rika tampak cantik sekali.

“ Bagaimana Mas, tadi ? ”, tanya saya.

“ Oh...nanti saya disuruh ke sana lagi, besok untuk interview Rom ”, ucap mas Alex.

“ Alhamdulillah, saya doakan supaya keterima ya Mas ”, ucapku berbasa-basi.

“ Terima kasih ya Rom ”, ucapnya.

Setelah berbasa - basi cukup lama, sayapun permisi,

“ Eehh...nanti dulu, kamu khan belum minum ”,ucap Mas Alex berusaha mencegahku.

“ Ayo Mah buatkan air minumnya dong ”, perintah Mas Alex me-nyuruh istrinya.

Saya menolak dengan halus,

“ Ah nggak usah Mas, saya sebentar aja kog, soalnya saya ada urusan ”, ucapku berpura-pura.

“ Oh baiklah kalau begitu, sekali lagi terima kasih ya ”, ucap Mas Alex.

Saya tersenyum mengangguk, kulihat Mba’ Rika tidak jadi membuat minuman. Sayapun pergi ke ka-marku, riang karena sebentar lagi adikku akan bersarang dan menemukanpasangannya.

Hari ini rabu, Mas Alex sudah berangkat dan meninggalkan Mba’ Rika sendirian dikamarnya. Rencana mulai kulaksanakan. Saya membongkar beberapa koleksi kaset pornoku, memilih salah satunya yang saya anggap paling bagus, kaset porno dari Indonesia sendiri, lalu membungkusnya dengan kertas merah jambu.Kemudian sambil membawa bungkusan Kaset itu, saya menuju ke kamar tetanggsaya, mengetuk pintu,

“ Assalamualaikum, saya mem-beri salam. Lama baru terdengar jawaban,

“ Waalaikumsalam ”, sahut Mba’ Rika dari dalam kamar itu.

Tidak kama pintunya-pun terbuka, kulihat Mba’ Rika melongokkan kepalanya yang berjilbab itudari celah pintu,

“ Ada apa ya ? ”, tanya-nya.

“ Ini ada hadiah dari saya, saya mau memberikan kemarin tetapi lupa ucapku sambil menunjukkan bungkusan Kaset itu ”, ucapku.

“ Oh, baiklah ”, ucap Mba’ Rika sambil bermaksud mengambil bungkusan di tanganku itu.

“ Eee...tunggu dulu Mba’, ini isinya Kaset, saya mau lihat apa bisa muter nggak di komputernya Mas Alex ”, ucapku mengarang alasan.

Sedikit keberatan kelihatannya, akhirnya Mba’ Rika mempersilahkanku untuk masuk, saya yakin dia juga kurang ngerti tentang komputer. Di dalam kamar, saya menghidupkan komputer dan mengoperasikan program dvd playernya, lalu kumasukkan kaset-ku itu dan kujalankan. Sesuai dugaanku Kaset itu berjalan bagus.

“ Mba’ pingin nonton ? ”, tanya saya sambil melihat Mba’ Rika yang sedari tadi duduk di belakang memperhatikanku.

“ Film apa sih ? ”, tanya Mba’ Rika kepada saya.

Pokoknya bagus deh Mba’ filnya ”, ucapku.

Kemudian memberikan pe-tunjuk bagi Mba’ Rika , bagaimana cara menghentikan player dan mematikan komputernya. Mba’ Rika hanya mengangguk, lalu kupermisi untuk pergi mumpung filmnya belum masuk ke bagian intinya. Pintu kamar tetangga saya itu-pun kembali ditutup, saya bergegas ke kamarku, mau mengintip apa yang dilsayakan Mba’ Rika.

Setelah di kamarku. melalui Fentilasi kulihat Mba’ Rika menonton di depan komputer. Dia tampaknya kaget begitu melihat adegan porno langsung hadir di layar monitor komputer itu. Dengan cemas saya menantikan reaksinya. Menit demi menit berlalu hingga sudah 15 menit kulihat Mba’ Rika masih tetap menonton. Saya senang berarti Mba’ Rika menyukainya.

Lalu terjadi sesuatu yang lebih dari saya harapkan, tangan Mba’ Rika saat itu mulai masuk ke dalam dalam roknya, dan bergerak-gerak di dalam rok itu.

“ Ssssss... Oughhhh... Aghhhhh… ”, desahnya mulai terdengar.

Suara Mba’ Rika mendesah-desah , tampaknya merasakankenikmatan.Saya kaget, Wah, hebat ternyata ber-masturbasi ucapku dalam hati. Rasanya saat itu saya ingin segera masuk ke kamar Mba’ Rika, kemudian memeluk dan langsung menyetubuhinya. Saat itu masih hanya angan-angan, tapi saya sadar, ini perlu proses dan hal ini tidak semudah seperti yang saya katakan tadi.

Akhirnya saya memutuskan untuk tetap mengintip, dan berinisiatif mengukur kemampuanku. Sayapun mulai melsayakan onani dengan memain-mainkan kejantananku. Film di komputer itu terus berjalan, kira-kira hampir 1jam lamanya, pertanda film itu akan habis dan Mba’ Rika kulihat sudah empat kali klimaks, luar biasa.

Dan ketika filmnya berakhir, Mba’ Rika ternyata masih me-neruskan masturbasinya hingga menggenapi klimaksnya menjadi lima kali.

“ Aghhhhhh... ”, Mba’ Rika terpekik pelan menandai klimaksnya.

Sesaat setelah klimaks Mba’ Rika yang kelima saya-pun ejakulasi.

“ Oughhhhh... ”, suara berat-ku mengiringi luapan air mani di tanganku.

Saya senang sekali, berarti saya lebih tangguh dari Mas Alex dan bisa memuaskan Mba’ Rika nantinya karena bisa klimaks dan ejakulasi bersamaan.Kemudian Mba’ Rika sesuai petunjukku, kulihat mengeluarkan Kasetnya dan mematikan komputer. Setelah siang hari, Mas Alex baru pulang. Sedikit berdebar-debar saya menunggu perkembangan di kamar tetangga saya itu.

Saya takut kalau-kalau Mba’ Rika ngomong macam- macam soal Kaset itu, bisa berabe saya. Tetapi kelihatannya tak terjadi apa-apa. Kembali saya mengintip lewat Fentilasi, apa yang terjadi di sebelah. Begitu saya mulai mengintip, saya kaget ! Karena kulihat Mba’ Rika dalam keadaan hampir bugil. Saat itu Mba’ Rika hanya memakai CD (celana dalam) dihimpit oleh Mas Alex.

Lalu mereka-pun mulai bersetubuh. Namun seperti yang dulu-dulu, permainan itu hanya berlangsung sebentar dan tampaknya Mba’ Rika kelihatan tidak menikmati dan tidak bisa mencapai klimaks. Bahkan saya melihat Mba’ Rika seringkali kesakitan ketika penetrasi atau ketika buah dadanya diremas. Bagaimanapun saya senang, langkah kedua saya berhasil.

Hal itu membuat Mba’ Rika tidak bisalagi mencapai klimaks dengan Mas Alex. Prediksiku, Mba’ Rika akan sangat tergantung pada Kaset itu untuk kepuasan klimaksnya, sedangkan cara menghidupkan Kaset itu hanya saya yang tahu, disinilah kesempatanku. Hari Kamis, pukul 09.00 pagi, saya bangun dari tidur, mempersiapkan segala sesuatunya.

Kebetulan saat itu hari cuti bersama diperusahaan saya, pas sekalikan para pembaca. Hari ini bisa jadi saat yang sangat bersejarah bagiku. Kemarin saya telah mengintip Mba’ Rika dan Mas Alex seharian, mereka kemarin ber-setubuh hanya 2 kali, itupun berlangsung sangat cepat, dan yang penting bagiku, Mba’ Rika tidak bisa klimaks.
Malam kemarin saya juga sudah bersiap-siap dengan minum segelas jamu kuat, yang bisa menambah kualitas spermsaya.

Pada pagi hari itu, setelah saya mandi, saya berpakaian sebaik mungkin, parfum beraroma melati kuusapkan ke seluruh tubuhku, rambutku juga sudah disisir rapi. Lalu dengan langkah pasti saya melangkah ke tetangga sebelahku, Mba’ Rika yang sedang sendirian. Kembali saya mengetuk pintu kamarnya pelan,

“ Selamat pagi Mba’ ”, ucapku msembari mengetuk pintu Mba’ Rika.

“ Iya, siapa yah ”, suara lembut Mba’ Rika menyahut dari dalam kamar.

Mba’ Rika-pun membuka pintu, kali ini dia berdiri di depan pintunya, tidak seperti kemarin yang hanya melongokkan kepala dari celah pintu yang se'dikit terbuka. Saat itu dia memakai jilbab biru dengan motif renda, terlihat sangat manis sekali,

“ Oh kamu Rom, kenapa lagi Rom kamu kesini ??? ”, tanya Mba’Rika.

“ Gini Mba’, saya kemarin lupa memberitahukan cara mengelurkan kaset yang kemarin Mba’ ”, ucapku sambil tersenyum.

Tiba-tiba raut muka Mba’ Rika menjadi sangat serius,dan berkata

“ Kamu bener-bener kurang ajar ya Rom, masa kamu muterin Kaset porno pada Mba’ ”, kata Mba’ Rika sedikit keras.

Saat itu saya terkaget, ternyata dia mara. Lalu saat itu juga saya cepat mengarang alasan,

“ Wah… maaf Mba’, kaset itu adalah hadiah dari teman saya Mba’, setahu saya isi kaset itu adalah film humor, maafin saya ya Mba’, kasetnya tertukar, yaudah saya ambil lagi ya Mba’ kasetnya, seklai lagi maafkan saya ya Mba’ ”, ucapku.

Saat itu Mba’ Rika tidak menjawab, lalu dia masuk ke dalam kamarnya. Saat itu dia tampak kecewa, saya senang berarti dia takut kehilangan Kaset itu. Lalu saya-pun masuk ke kamarnya melalui pintu yang sedari tadi terbuka. Mba’ Rika kaget, melihatku mengikuti langkahnya,

“ Eeeh... kamu kok ikut masuk juga ??? ”, ucap Mba’ Rika.

Saat itu sambil menutup pintu kamar Mba’ Rika, dengan tenang saya menjawab,

“ Ahhh... Mba’ jangan munafiklah, toh Mba’ juga menyukai kaset porno itu, saya lihat Mba’ sampai masturbasi segala ”, ucapku dengan tegas.

“ Kurang ajar kamu ya Rom, keluar nggak kamu !!! Kalau tidak saya akan berteriak ”, gertak Mba’ Rika.

“ Mba’ jangan marah dulu, coba Mba’ pikirkan lagi, sejak menonton Kaset itu, Mba’ tidak bisa lagi klimaks dengan Mas Alex khan ”, ucapku sembari merebut kaset itu dan mematahkannya. Seketika itu Mba’ Rika terkejut,

“ Ka… kamu... ”.

Belum sempat dia menyelesaikan kata-katanya, saya memotongnya,

“ Saya bersedia memberikan kepuasan kepada Mba’ Rika, saya jamin Mba’ Rika bisa klimaks bila main dengan saya ”, rayuku.

“ Kurang ajar, Keluar kamu !!! ”, gertaknya lagi.

“ Oh tidak bisa, tidak segampang itu Mba’ mengusir saya, ayolah Mba’ Rika jangan marah !!! pikirkan dulu, saya satu-satunya kesempatan, bila Mba’ Rika tidak memakai saya, seumur-umur Mba’ Rika nggak akan pernah mencapai klimaks lagi ”, ucap saya terus menghasutnya.

Saat itu Mba’ Rika terdiam sebentar, saya senang dan berpikir dia mulai termakan rayuanku, namun,

“ sekali tidak ya tidak, kamu ngerti nggks sih ??? keluar kamu !!!! ucap Mba’ Rika membentak saya lagi.

Sebenarnya saat itu saya mulai takut dan gemetar, tapi saat itu sudah terlanjur basah, maka saya terus berusaha untuk merayu Mba’Rika dan berkata,

“ Sebaiknya Mba’ pikirkan lagi, di sini cuma saya yang mengajukan diri memuaskan Mba’, saya satu-satunya kesempatan Mba’, kalau Mba’ tidak mengambil kesempatan ini, Mba’ akan menyesal seumur hidup… ”, ucapku sedikit tegas.

Lama kulihat Mba’ Rika terdiam, bahkan dia kini terduduk lemas di samping ranjangnya. Saya pura-pura mengalah,

“ Ya udahlah, jika Mba’ tidak mau, saya pergi saja, saya itu cuma kasihan ngelihat Mba’ ”, ucapku sambil beranjak pergi.

Tetapi kulihat Mba’ Rika hanya diam terduduk di ranjangnya, saya membatalkan niatku, pintu yang telah terbuka kini kututup lagi dan kukunci dari dalam. Perlahan saya mendekati Mba’ Rika, kulihat dia menangis,

“ Mba’, jangan menangis gitu dong, tidak ada maksud saya sedikitpun menyakiti Mba’, ucapku sambil mulai menyeka air matanya dengan tanganku.

Lalu pelan-pelan kupegang pundak Mba’ Rika dan kudorong pelan dia agar berbaring di ranjang. Ternyata Mba’ Rika hanya menurut saja, saya senang seklai saat itu, ternyata rayuanku berhasil meruntuhkan pendiriannya.Kemudian saya mulai membuka resleting celana panjangnya, saat itu dia tampaknya inign menolak, namun saat itu saya dengan santai menepis tangannya.

Saya-pun melanjutkan aksi saya dengan memasukkan tanganku ke dalam celana Mba’ Rika. Tanganku masuk kedalam CD (celana dalam)nya, lalu langsung jariku menuju ke tengah lubang birahinya. Saya sudah terburu nafsu, mencucuk-cucukkan jemariku ke dalam lubangitu berkali-kali.

“ Aghhhhh... Ssss… Aghhhhhhh ”,desahan Mba’ Rika mengiringi setiap aksi jemariku.

Saya ingin membuatnya terang-sang dan mencapai klimaks. Lalu dengan cepat kutarikcelana pan-jang dan kolornya, sehingga terlihatlah pahanya yang putih dan mulus, saya langsung mencium paha mulus itu bertubi-tubi, menjilat paha putih Mba’ Rika dengan merata. Sayapun mengincar klitoris Mba’ Rika yang tersembul ke luar dari bagian atas liang senggama-nya.

Tanpa buang waktu saya langsung mengkulum klitoris itu di dalam mulutku,

“ Eummm... sruppp… eummmm... sruppp… sruppp ”, suara lidahku menari-nari di di klitoris-nya, ssembari sesekali kugigit pelan-pelan klitoris Mba’Rika.

“ Aghhhh... Oughhhhh... Sssssss… Rom… Aghhhhhh ”, desah Mba’ Rika mulai terdengar.

Saat itu tanganku semakin kupercepat menusuk liang senggama Mba’ Rika dan lidahku makin menggila menari-nari di atas klitorisnya itu. Perlahan kubimbing Mba’ Rika mencapai puncaknya, hingga akhirnya...

“ Oughhhhhhhhhhhhhhh…. ”, terdengar pekikan pelan Mba’ Rika mengiringi klimaksnya.

Pada saat itu saya melihat jemari tanganku sudah basah, hal itu bukan karena liurku melainkan karena lendir kawin Mba’ Rika yang telah basah. Saya mencium kewanitaan itu, tercium bau khas cairan kewanitaan wanita yang klimaks. Saya tersenyum, hatiku senang karena bisa membawa Mba’ Rika mencapai klimaksnya.
Tetapi saya tidak berhenti sampai di situ saja.

Setelah memelankan permainan jariku di liang senggama-nya, kini permainan jari saya-pun kembali kupercepat. Terdengar desahan Mba’ Rika,

“ Aghhhh... Oughhhh... yeaah... ”, Mba’ Rika mulai meracau.

Sementara tangan kiriku beroperasi di kewanitaan Mba’ Rika, tangan kananku mulai meremas blus Mba’ Rika, dengan cepat tangan kananku merobek blus itu dan menarik kutangnya hingga menyembullah buah dada Mba’ Rika yang indah membukit.Kemudian saya menghisap kedua puting itu sambil tangan kananku meremas buah dada Mba’ Rika bergantian,

“ Slurrpp... slrrrrpp... .slluuurpp ”, suara hisapan saya pada puting Mba’ Rika.

Dan sat itu-pun desahan Mba’ Rika mulai terdengar di telinga saya,

“ Ughhhh… Aghhhh... terus... Rom… terusin... Sssss… ”, ucapnya.

Saat itu dengan tangan kiriku tetap beraksi di kewanitaan Mba’ Rika. Kini mulutku mulai merangkak maju menuju bibir Mba’ Rika yang mendesah-desah, begitu wajah kami bertatapan, kulumat bibir mungil itu dalam-dalam, Mba’ Rika sedikit kaget,

“ Oughhhh... eummm... slurpppp ”,

Saat itu Mba’ Rika tidak bisa lagi bersuara, karena bibirnya telah kulumat, dan lidahnya kini-pun bertemu dengan lidahku yang mulai menari-nari didalam mulutnya. Saat itu saya memang berusaha membimbing Mba’ Rika agar klimaks untuk kedua kalinya. Agar di saat klimaksnya itu saya bisa memasukankejantananku, mempenetrasi kewanitaannya.

Karena saya sadar penetrasi itu akan sangat sakit karena ukuran kejantananku lebih besar dari punya Mas Alex yang biasa masuk.Sambil mencium dan merang-sang liang senggama Mba’ Rika, tangan kananku mulai melepas celana panjangku dan boxer, lalu melemparkannya ke lantai. Tangan kananku mengelus - elus Torpedoku yang terasa mulai mengeras.

Setelah sekian lama, pada akhirnya Mba’ Rika mencapai klimaksnya untuk yang kedua kali,

“ Oughhhhh... Ssssssssssssssss…. Enak Rom… Aghhhhhhh ”, desah Mba’ Rika.

Mba’ Rika mengerang, tetapi belum selesai erangannya, saya langsung menusukkan kejantananku pelan-pelan ke dalam kewanitaannya.

“ Ughhhh… Ssss… Aghhhhh…”, suara Mba’ Rika terpekik.

Saat itu diiringi dengan atanya sayup-sayup menatap syahdu ke arahku, saya tersenyum.Sayapun mengambil posisi duduk dan mengangkangkan kedua paha Mba’ Rika dengan kedua tanganku, lalu kulsayakan penetrasi Torpedoku pelan-pelan lama kelamaan menjadi semakin cepat.

“ Clepppp… Slerppp... Pyekkk… Pyekkk… Pyekkk… ”, suara kewanitaan yang mulai basah karena kejantananku mulai terdengar.

Lalu Mba’ Rikapun berkata,

“ Oughhhhh... yeaaah... terus Rom, Oughhh… Sssss… Aghhhh… ”, racau Mba’ Rika mulai tidak terkendali.

Saat itu sayapun semakin mempercepat genjotan, kini kedua kakinya saya sandarkan di pundakku, dengan posisi pinggul Mba’ Rika sedikit kuangkat lalu saya-pun terus mendorong pinggulku berulang-ulang. Sementara dengan sekali sentakan kulepaskan jilbabnya, tampaklah rambut hitam sebahu milik Mba’ Rika yang indah, sambil menggenjot saya membelai rambut hitam itu.

“ Oughhhh... Oughhhhh... Ssss… aghhhh… ”, desah kami saling beriringan.

Suara desahanku dan Mba’ Rika terus terdengar bergantian seperti irama musik alam yang indah.Setelah lama, saya mengubah posisi Mba’ Rika, badannya kutarik sehingga kini diaada di pangkuanku dan kami duduk berhadap-hadapan, sementara kejantananku dan kewanitaannya masih menyatu. Tanganku memegang pinggul Mba’ Rika, membantunya badannya untuk naik turun.

Kepala saya kini dihadapkan pada dua buah dada montok yang segar dan berayun-ayun akibat gerakan kami berdua. Saat itu saya-pun langsung membenamkan kepala saya ke dalam kedua buah dada itu, menjilatnya dan menciumnya be-gantian.Tak kusangka genjotanku membuahkan hasil, tak lama... .

“ Ughhhh… Ssss… Oughhhhh... ”, desah Mba’’ Rika.

Desahan panjang Mba’ Rika itu pertanda bahwa Mba’ Rika telah klimaks, saat itu kepalanya mendongak menatap langit-langit kamarnya saat. Saya senang sekali, kemudian kupelankan genjotanku dan akhirya kuhentikan sesaat. Lama kami saling bertatap-tatapan, saya lalu mencium mesra bibir Mba’ Rika dan Mba’ Rika juga menyambut ciumanku.
Saat itu kami-pun saling berciuman dengan mesra, sungguh nikmatnya. Tidak lama saya-pun menghentikan ciumanku, saya kaget, Mba’ Rika ternyata menangis, lalu aku bertanya,

“ Kenapa Mba’ Rika ? saya menyakiti Mba’ ya ??? ”, tanya saya lembut penuh sesal.

Dengan masih terisak karena menangis, Mba’ Rika menjawab,

“ Nggak kog Rom, kamu justru telah membuat Mba’ bahagia, sebelumnya Mba’ belum pernah merasakan kebahagian seperti bersama suami Mba’”, ucapnya.

Kami berdua tersenyum, ke-mudian pelan saya baringkan Mba’ Rika. Perlahan saya mengencangkan penetrasiku kembali.Sambil meremas kedua payu-daranya, saya membolak-balikkan badan Mba’ Rika ke kiri dan ke kanan. Kami berdua mendesah bergantian,

“ Aghhhh... Aghhhh... Aghhhh… ”, desahku.

“ Oughhhh... Oughhhhh... Ssss… aghhhh… ”, desah Mba’ Rika .

Sampai pada akhirnya saya mulai merasakan urat-uratku menegang dan cairan kejantananku seperti berada di ujung, siap untuk meledak.Saya ingin melsayakannya ber-sama dengan Mba’ Rika. Untuk itu saya memeluk Mba’ Rika, menciumi bibirnya dan membelai rambutnya pelan. Usahsaya berhasil karena perlahan Mba’ Rika kembali terang-sang, bahkan terlalu cepat.Dalam pelukanku kubisikkan ke telinga Mba’ Rika,

“ Ughhhh…Tahan... tahan... Mba’, kita keluarkan bersama-sama ya Mba’, Ssss… Aghhhhh… ”, ucap saya menahan Mba’ Rika.

“ Oughhhh...Ssss... saya udah tidak tahan lagi Rom… Oughhhh…”, ucap Mba’ Rika, sembari mendesah.

Saat itu saya melihat matanya terpejam kuat menahan klimaksnya.

“ Pelan - pelan saja Mba’, kita lsayakan serentak ”, ucapku berbisik sembari kupelankan ayunan torpedoku.

Pada Akhirnya yang kuinginkan terjadi, urat-urat syarafku menegang, kejantananku makin mengeras. Lalu sekuat tenaga saya mendorong pinggulku berulang-ulang dengan cepat.

“ Ouhhhh... Ssss... Aghhh… ”, Desah Mba’ Rika.

Kepalanya tersentak-sentak karena dorongan kejantananku,

“ Lepaskan... lepaskan... Mba’, sekarang !!! suarsaya mengiringi desahan Mba’ Rika.

Sketika itu Mba’ Rika-pun menuruti saranku, diapun akhirnya melepaskan klimaksnya,

“ Ouhhhhhhhhhh... Ssss... Aghhhhh... … ”, desah Mba’ Rika.

suara berat menandakan ejakulasiku, mengiringi klimaks Mba’ Rika. Saat itu saya-pun memeluk erat ketika dia mendapatkan ejakulasi-nya. Setelah permainan sexs itu, masih dalam keadaan bugil saya terkapar di samping Mba’ Rika yang juga telanjang. Mba’ Rika memelukku dan mencium pipiku berkali-kali sembari membisikkan sesuatu ke telingsaya.

“ Makasih ya Rom, saya puas sekali dengan permainan sexsmu… ”, bisik Mba’ Rika puas kepada saya.

Saat itu Mba’ Rika saya lihat senang, kemudian dia memeluk tubuhku dengan erat, sembari menyandarkan kepalanya di atas dadsaya. Dalam hatiku saya merasakan senang, gembira, tapi juga sedih. Saya sedih dan menyesal melsayakan ini dengan Mba’ Rika, saya takut dia tidak akan pernah lagi mencapai klimaks selain dengan diriku, ini berarti saya menyengsarakan Mba’ Rikadi rahim Mba’ Rika, Tersebut tekadku. 
Share:

Desah Tante Sifa sembari melakukan gerakan pinggulnya

Desah Tante Sifa sembari melakukan gerakan pinggulnya kesempatan ini bercerita pengalaman Seks dari seseorang Remaja yang bernama Miko. Bermula dari penemuan bebrapa photo telanjang punya ke tiga tante-nya, yakni Tante Wiwik, Nita serta Sifa, Miko-pun dapat nikmati hangat serta enaknya liang senggama punya tante-nya. Ingin tahu lanjutan ceritanya, Segera saja yuk baca serta simak baik baik narasi saat ini. 


Narasi Dewasa Kusetubuhi ke-2 Tanteku 

Hey beberapa pengagum narasi seks, Nama saya Miko, saya seseorang Pria yang telah cukup usia untuk mengetahui Sexs, Usia saya 19 th.. Saya bakal bercerita mengenai narasi seks riil saya di website saat ini. Cerita ini bermula saat saya tengah ada di Home stay atau semcam tempat tinggal berkunjung ke-2 punya Om saya. Kebetulan sekali waktu itu perasaan saya mendadak membimbing untuk masuk ke kamar tante Wiwik. 

Tanpa ada saya sangka saat saya sudah masuk di dalam kamar tante Wiwik, saya lihat satu album photo di kamar itu, tepatnya ada di atas meja samping ranjang tante Wiwik. Oh iya tante Wiwik ini yaitu Istri pertama om saya. Om saya ini memliki 3 istri, Tante Wiwik, Nita, serta Sifa. Lantaran saya penasaran, saya-pun mendekat serta mulai buka album photo itu. 

Sesudah buka, Wow… nyatanya album itu diisi photo bugil tante-tante saya. Dengan cermat saya mencermati bebrapa photo itu, bebrapa photo telanjang itu saya amati dengan penuh penghayatan serta keinginan. Meskipun istri-istri om saya rata-rata telah ber-usia di kepala 4, tetapi Tante Sifa serta Tante NIta memiliki bentuk badan yg tidak kalah dengan beberapa ABG. 

Sebagai lelaki normal saya-pun jadi terangsang, perasaan lelaki saya-pun menginginkan rasa-rasanya dapat nikmati indahnya badan mereka dengan cara segera. Hingga selanjutnya saya memiliki ada fikiran Mesum serta saya mencari langkah supaya dapat memperdaya mereka dengan meneror bakal menebarkan bebrapa photo bugil mereka. Saat itu saya-pun mulai membuat gagasan, siapa yang bakal saya perdaya. 

Sesudah sebagian waktu berpikir saya-pun pilih untuk, memperdaya Tante Tante Sifa serta Tante Nita. Tante nita ini berumur 41 th. serta Tante Sifa 42 th.. Singkat narasi saya-pun, mulai menelefon Tante Sifa serta Tante Nita. Waktu itu saya berkata pada mereka, supaya mereka berdua menemuiku di Home stay punya Om saya, Waktu itu dengan argumen ada hal utama yang bakal saya katakan pada mereka. 

Pada besok hari-nya, saya yang tempo hari kembali kerumah, saat ini bersiap-siap untuk pergi ke Home Stay itu. Oh iya waktu itu saya bikin janji pada tante Nita serta Sifa untuk datang di Home Stay itu jam 09. 00 pagi. Pada saat itu saya segaja datang duluan untuk mengatur keadaan serta memohon penjaga Home Stay itu untuk pulang kampung dengan argumen berikan cuti tahunan pada penjaga itu. 

Kurang lebih sesudah 1/2 jam penjaga Home Stay itu pergi, Tante Sifa serta Tante Nita-pun pada akhirnya hingga ke Home Stay. 5 menit sesudah mereka datang, lantas saya-pun memohon mereka untuk duduk serta berkumpul masuk di ruangan ruang tamu Home Stay itu, 

“ Mari tnate-tanteku yang cantik, silakan berkumpul ”, sambut manis saya pada mereka. 

“ Ih… anda dapat saja deh Miko, masak telah usia segini masihlah disebut cantik ”, ucap Tante Nita. 

“ Memang masihlah cantik kog Tante, hhe… telah duduk dahulu Tante ”, jawab saya. 

“ Iya deh Miko, kita duduk. Ngomong-ngomong ada apa sih Miko anda panggil kita ke sini??? ” bertanya Tante Sifa penasaran. 

Tante Sifa yang waktu itu kenakan baju lengan panjang dengan celana jeans ketatnya terlhat cantik serta sexy sekali. Ditengah saya melihat Tante Sifa, tante Nita-pun ajukan pertanyaan juga, 

“ Iya Mik, emangnya ada apa sih, sepertinya ada hal utama banget deh??? ”, Tante Nita ajukan pertanyaan. 

Waktu itu saya tak segera menjawab Tante Nita. Yang semula saya terpukau lihat Tante Sifa, gini aku-pun makin mengagumi akan lewat cara berbusana Tante Sifa yang waktu itu kenakan baju tanpa ada lengan dengan rok di atas lutut. Baju itu bikin Tante Nita yang putih, semok serta ber-payudara besar tampak begitu menggairahkan sekali. Sesudah senang memandangi mereka sayapun menjawab, 

“ Saya ingin bertanya sama Tante berdua, ini punya siapa ya??? ”, ucap saya sambil keluarkan satu Saat itu Tante Sifa-pun kemudian melihat bungkusan itu dan mengeluarkan iso bungkusan itu. Setelah melihat lalu Tante Sifa-pun berkata,

“ Apa-apaan Mik, maksud kamu apa menunjukan foto-foto ini kepada kita? Darimana kamu dapatkan foto-foto ini ??? ” tanya Tante Sifa panik mendapatkan foto-foto telanjang dirinya.

“ Miko... apa-apaan ini, dari mana barang ini?” tanya Tante Nita dengan tegang.

“ Hemm... begini Tante Sifa, waktu itu saya kebetulan lagi bersih-bersih, pas kebetulan dikamar Tante Wiwik saya lihat kok ada foto-foto telanjang tubuh Tante-tante yang aduhai itu “, jawab saya sembari tersenyum.

“ Baik... kalau gitu serahkan klisenya?” Ucapku saya Tante Nita.

“ Baik tapi ada syaratnya lho “, jawab saya.

“ Emang apa syaratnya Mik ??? kamu jangan malu-maluin tante kamu sendiri dong, udah kita selesaikan secara baik-baik yah ”, ucap Tante Sifa dengan ketus.

“ Iya Mik, tolong lah Mik, pokok-nhya apa yang kamu minta, bakal tante turutin deh. dengan syarat asal kamu kembalikan Foto-foto kit ”, tambah Tante Nita memohon.

“ Tenang aja Tante, Miko nggak minta apa-apa kog, cuma Miko hanya ingin melihat tante-tanteku ini telanjang didepan mataku ini ”, ucap saya.

“ Jangan kurang ajar kamu! ”, ucapku saya Tante Sifa dan Tante Nita dengan marah dan menundingnya.

“ Wah... wah... jangan galak gitu dong Tante, saya kan nggak sengaja, justru Tante-tante sendiri yang ceroboh kan “, jawab saya sembari menggeser dudukku lebih dekat lagi.

“ Bagaimana Tante ? ”, ucapku memastikanya lagi.

“ Hei... jangan kurang ajar, keterlaluan !!! ”, bentak Tante Nita sembari menepis tanganku.

“ Bangsat... berani sekali, kamu kira siapa kami hah... dasar orang kampung !!!” Tante Sifa menghardik dengan marah dan melemparkan setumpuk foto itu ke wajahku.

“ Hehehe... ayolah Tante, coba bayangkan, gimana kalo foto-foto ini nantinya terpajang di kantor Om ??? bisa- bisa Tante semua jadi terkenal deh !!!” ucap saya lagi.

Kulihat disamping kananku Tante Sifa terdiam sejenak, kurasa dia memikirkan apa yang saya ucapkan tadi. Lalu Tante Sifa berkata,

“ Kenapa harus kami yang harus kamu jadikan sasaran, sedangkan tante Wiwik nggak kamu apa-apakan ???” tanya Tante Sifa lemas.

“ Tenang aja Tante, nanti juga Tante Wiwik akan dapat giliran. Bagaimana Tante ? Apa sudah berubah pikiran ??? ”, ucap saya memastikan lagi.

“ Baiklah, tapi kamu hanya melihat saja kan?” tanya Tante Nita.

“ Okey, dan kalau boleh sekalian memegangnya?” jawab saya.

“ Kamu jangan macam-macam Miko ”, ucap Tante Sifa.

“ Biarian ajalah Mbak, daripada kita ketahuan “, jawab Tante Nita.

Sesaat itu juga Tante Nita dan Tante Sifa sembari berdiri mereka mulai melepas pakaiannya sembari memasang expresi wajah sedikit marah. Setelah beberapa menit, kini kedua Tante saya itu telanjang bulat dihadapanku. Tante Sifa walau sudah berusia 42 tahun tapi tubuhnya masih montok, dengan kulit kuning langsat dan kedua payudaranya yang besar menggantung bergoyang-goyang.

Turun kebawah tampak pinggulnya yang lebar serta bulu hitam di selangkangan amat lebat.Tidak kalah dengan tubuh Tante Nita yang berusia 41 tahun dengan tubuh langsing berwarna kuning langsat, serta payudaranya yang tidak begitu besar tapi nampak kenyal dengan puting yang sedkit naik keatas. Pinggulnya juga kecil serta bulu kemaluannya di selangkangan baru dipotong pendek.

“ Sudah Miko?” tanya Tante Sifa sembari mulai memakai bajunya kembali.

“ Eh, belum Tante, kan tadi boleh pegang sekalian, lagian saya belum lihat Memek Tante berdua dengan jelas “, jawab saya.

“ Kurang ajar kamu “, ucap Tante Nita setengah berteriak.

“ Ya sudah kalo nggak boleh kukirim foto Tante berdua nih?” ucap saya.

“ Baiklah, Apalagi yang mesti kami lakukan? ”, balas Tante Sifa.

“ Coba Tante berdua duduk di sofa ini “, ucap saya.

“ Dan buka lebar-lebar paha Tante berdua “, ucap saya ketika mereka mulai duduk.

“ Begini Miko, Cepat ya “, balas Tante Nita sembari membuka lebar kedua pahanya.

Hingga tampak Kewanitaan-nya yang berwarna kemerahan,

“ Tante Sifa juga dong, rambutnya lebat sih, nggak kelihatan nih “, ucap saya sembari jongkok diantara mereka berdua.

“ Beginikan “, jawab Tante Sifa.

Saat itu Tante Sifa mulai membuka lebar kedua pahanya dan tangannya menyibakkan bulu kewanitaan-nya kesamping hingga tampak Kewanitaan-nya yang kecoklatan.

“ Miko pegang sebentar ya?” ucap saya sembari tangan kananku coba meraba selangkangan Tante Sifa sementara tangan kiriku meraba selangkangan Tante Nita
.
Kumainkan jari-jari kedua tanganku di liang senggama Tante Sifa dan Tante Nita.

“ Sudah belum, Miko... Ess... “, ucapku saya Tante Sifa sedikit mendesah.

“ EEummmm... uuhh... jangan Miko, tolong hentikan... Eummmm!” desah Tante Nita juga ketika tanganku sampai ke belahan kemaluannya.

“ Sebentar lagi kok Tante, memang kenapa ? ”, tanysaya pura-pura sembari terus memainkan kedua tanganku di liang senggama Tante Sifa dan Tante Nita yang mulai membasah.

“ Eh, ini apa Tante?” tanysaya pura-pura sembari mengelus-selus Clitoris mereka.

“ Ohh... Itu Clitoris namanya Miko, jangan kamu pegang ya... ”, desah Tante Sifa menahan geli.

“ Iya”, jawab singkat saya.

“ Jangan kamu gituin terus Clitoris Tante dong “, ucap Tante Nita.

“ Memang kenapa Tante, tadi kata-nya boleh “, ucap saya sembari terus memainkan Clitoris mereka.

“ Ssss... Aghhhh... OUghhhh... geli Mik… Oughhh… Ssss… “, Desah Tante Sifa dan Tante Nita.

“ Ini liang senggama-nya ya Tante?” tanya saya sembari memainkan tanganku didepan liang senggama mereka yang semakin basah.

“ Boleh dimasukin jari nggak Tante? ”, tanya saya.

Kembali jariku membuka belahan liang senggama mereka dan memasukkan jariku, Zlebbb… bunyi jariku keluar masuk di liang senggama Tante Nita dan Tante Sifa yang makin mendesah-desah tidak karuan,

“ Jangan Miko, jangan kamu masukin jari kamu... OUghhhh... “, Desah Tante Nita.

“ Jangan lho Miko... Ssss... Aghhhh... ”, desah Tante Sifa sembari tangannya meremasi sofa.

“ Kenapa? Sebentar saja kok, masukin ya “, ucap saya sembari memasukkan jari tengahku ke liang senggama mereka masing-masing.

“ Aghhhh... Miko... “, desah Tante Sifa dan Tante Nita bersama-sama merasakan jari Miko menelusur masuk ke liang senggama mereka.

“ Ssss... Aghhhh... Eummmm... !!” Tante Sifa dan Tante Nita mulai meracau tidak karuan saat jari-jariku memasuki liang senggama dan memainkan Clitoris mereka.

“ Bagaimana Tante Sifa “, tanysaya mulai memainkan jariku keluar masuk di liang senggama mereka.

“ Saya cium ya Tante yahh ? ”, tanysaya kepada Tante Sifa sembari mulai memainkan lidahku pada Kewanitaan-nya.

“ Sebentar ya Tante Nita “, ucap saya.

“ Jangan... Ssss... Aghhhh... Miko... ena... Desah Tante Sifa sembari tangannya meremasi rambutku menahan geli.

“ Gimana Tante rasanya, enak nggak... ??? “, tanya saya kepada Tante Sifa.

“ Ssss... Aghhhh... Miko... Geli Mik... Oughhhh… ”, Desahnya merasakan daerah sensitifnya terus kumainkan sembari tangannya meremasi kedua payudaranya sendiri.

“ Agh... Ughhhh… Ssss… Teruss... Mik… Aghhhh… ”, desah Tante Sifa seperti tidak kuat lagi menahan nafsunya.

Sementara Tante Nita memainkan Kewanitaan-nya sendiri dengan jari tanganku yang dia gerakkan keluar masuk. Dan Tante Sifa mendesah ketika mendekati klimaks-nya dan,

“ Ouhhhh... Sssss… Tante udah nggak kuat lagi Miko… Ughhhh… “, Desah Tante Sifa merasakan lidahku keluar masuk diliang senggama-nya.

“ Oughhhh… Mik, Tante Sifa keluar Miko... Aghhhh… “, desah lemas Tante Sifa dengan kedua kakinya menjepit kepalsaya di selangkangannya.

Tahu Tante Sifa sudah keluar saya bangkit lalu pindah ke liang senggama Tante Nita dan kubuka kedua pahanya lebar-lebar. Sama seperti Tante Sifa Tante Nita juga meracau tidak karuan ketika lidahku menggila pada liang senggama-nya.

“ Aghhhh... Ssss… Mik... nikmat sekali... Oughhh… “, Desah Tante Nita klimaks-nya menekan kepalsaya ke selangkangannya.

Tante Nita di sofa dan kubuka lebar-lebar pahanya. Kubenamkan lidahku liang senggama Tante Nita, ku sedot-sedot Clitoris liang senggama Tante Nita yang ssudah basah itu,

“ Teruss... Mikoo... Tante... mau keluar... Oughhhh... ”, Desah Tante Nita merasakan klimaks pertamanya. Miko lalu duduk diantara Tante Sifa dan Tante Nita.

“ Gantian dong Tante, punysaya sudah tegang nih “, menunjukkan sarung yang saya pakai tampak menonjol dibagian kemaluanku pada Tante Sifa dan Tante Nita.

Kuminta mereka untuk menjilati kemaluanku,

“ Kamu nakal Miko, ngerjain kami “, ucapku saya Tante Sifa sembari tangannya membuka sarungku hingga tampak kejantanan saya yang mengacung tegang keatas.

“ Iya... awas kamu Miko... Tante hisap punya kamu nanti... “, balas Tante Nita sembari memasukkan kejantanan saya pada mulutnya.

“ Ssss... Aghhhh... Tante... terus... “, Desah Miko sembari menekan kepala Tante Nita yang naik turun di kejantanannya.

Tante Sifa terus menjilati kejantanan saya gantian dengan Tante Nita yang lidahnya dengan liar menjilati kejantanan saya, dan sesekali memasukkannya kedalam mulutnya serta menghisap kuat-kuat kejantanan saya didalam mulutnya.

“ Sruppp... Sruppp... Sruppp... ”, demikian suara ketika dia mengkulum Penis saya.

“ Ughhhh… udah... Mik, Tante udah nggak kuat lagi... Ssss… Aghhhh… “, Desah Tante Nita sembari mengangkat kepalsaya dari Kewanitaan-nya.

“ Tunggu dulu ya Tante Sifa, biar saya dengan Tante Nita dulu “, ucap saya sembari menarik kepala Tante Sifa yang sedang memasukkan kejantanan saya kemulutnya.

“ Tante Nita sudah nggak tahan nih “, ucap saya sembari membuka lebar-lebar kedua paha Tante Nita dan berlutut diantaranya.

“ Ayo Miko, cepetan masukin… Sssss… “, desah Tante Nita sembari tangannya mengarahkan kejantanan saya pada Kewanitaan-nya.

“ Ughhhh... Ssss… Aghhhh… ”, Desah Tante Nita panjang merasakan kejantanan saya meluncur mulus sampai mencapai rahimnya.

Tante Nita mengerang setiap kali saya menyodokkan kejantanannya. Gesekan demi gesekan, sodokan demi sodokan sungguh membuatku terbuai dan semakin menikmati permainan Sex ini, saya tidak peduli lagi orang ini sesungguhnya adalah Tante saya sendiri. Lalu saya meminta Tante Nita untuk menjilati liang senggama Tante Sifa yang saat itu sedang jongkok diatas bibir Tante Nit,

“ Ughhhh... Aghhhh… Geli sekali Nit… Sssss… Aghhhh… ”, desah Tante Sifa setiap kali lidah Tante Nita memasuki Kewanitaan-nya.

Sementara saya sembari menyetubuhi Tante Nita tanganku meremas-remas kedua payudara Tante Sifa. Tiba-tiba Tante Nita mengangkat pinggulnya sembari mengerang panjang keluar dari mulutnya. “ Ahhss... Miko Tante keluar... ” “ Sudah keluar ya Tante Nita, sekarang gilran Tante Sifa ya “, ucap saya sembari menarik Tante Sifa untuk naik kepangkuanku.

Tante Sifa hanya pasrah saja menerima perlsayaannya. Kuarahkan kejantanan saya ke liang senggama Tante Sifa, Lalu Aghhhh... desah Tante Sifa merasakan liang senggama-nya dimasuki kejantanan saya sembari pinggulnya mulai naik turun. Kunikmati goyangan Tante Sifa sembari ‘menyusu’ kedua payudaranya yang tepat di depan wajahku, payudaranya kukulum dan kugigit kecil.

“ Teruss... Tante, Memek (Vagina) Tante enak... ”, Desahku sembari terus dalam mulutku menghisap-hisap puting payudara-nya.

“ Kontol kamu juga perkasa sekali Ssss... Aghhhh... ” Desah Tante Sifa sembari melakukan gerakan pinggulnya yang memutar sehingga kejantanan saya terasa seperti dipijat-pijat.

“ Sebentar Tante, coba Tante balik badan “, ucapku sembari meminta Tante Sifa untuk menungging.

Kusetubuhi Tante Sifa dari belakang, sembari tanganku tangannya bergerilya merambahi lekuk-lekuk tubuhnya. Harus kusayai sungguh hebat wanita seumur Tante Sifa mempunyai liang senggama lebih enak dari Tante Nita yang berusia lebih muda. Sudah lebih dari setengah jam saya menggarap Tante Sifa, yang makin sering mendesah tidak karuan merasakan kejantanan saya menusuk-nusuk Kewanitaan-nya.

Tak lupa saat itu tanganku meremasi payudaranya yang bergoyang-goyang akibat hentakan kejantanan saya di Kewanitaan-nya,

“ Ssss... Aghhhh... Miko, Tante mau keluar... ” Desah Tante Sifa.

“ Sabarr... Tante, sama-sama

” ucap saya sembari terus memainkan pinggulku maju-mundur. “ Aghhhh ss... Tante Sifa keluar... “, melenguh panjang.

“ Saya belum, Tante “, ucap saya kecewa.

“ Pake susu Tante aja ya “, jawab Tante Sifa jongkok didepanku sembari menjepitkan kejantanan saya yang ssudah licin mengkilap itu di antara kedua payudaranya yag besar, lalu dikocoknya.

“ Sssss… Terus Tante … Oughhh… enak… Ssss... Aghhhh… “, Desahku.

Melihat hal itu Tante Nita bangun sembari membuka mulutnya dan memasukkan kejantanan saya ke mulutnya sembari dihisap-hisap. Tak lama setelah mereka memainkan kejantanan saya, pada akhirnya,

“ Crotttt… Crotttt… Crotttt… Crotttt… ”,

Lega sekali rasanya, pada akhirnya kejantana saya-pun, mennyemburkan air mani-nya dengan derasnya. Sampai-sampai air mani saya pada saat itu, membasahi wajah dan payudara Tante Sifa dan Tante Nita. Lalu saya berkata,

“ Para tante-tante tersayangku, terima kasih banyak yah atas service sex-nya…hhe… ”, ucap saya sembari meremas payudara mereka masing-masing dan beranjak pergi ke toilet untuk membersihkan diri.

Singkat cerita sejak saat itu, saya-pun sering melakukan hubungan sexs dengan Tante Nita dan Tante Sifa. Saya sering meminta mereka untuk melayani saya ketika saya sedang mempunyai birahi yang tinggi. Karena memang berhungan sexs itu nikmat sekali, sampai-sampai aku melupakan bahwa mereka adalah istri dari Om saya. Sungguh benar-benar sebuah candu yang sangat luar biasa. Selesai.bungkusan yang di dalamnya diisi setumpuk photo. 
Share:

Breaking News

PALING DICARI

Diberdayakan oleh Blogger.

Label