Minggu, 11 September 2016

Desah Tante Sifa sembari melakukan gerakan pinggulnya

Desah Tante Sifa sembari melakukan gerakan pinggulnya kesempatan ini bercerita pengalaman Seks dari seseorang Remaja yang bernama Miko. Bermula dari penemuan bebrapa photo telanjang punya ke tiga tante-nya, yakni Tante Wiwik, Nita serta Sifa, Miko-pun dapat nikmati hangat serta enaknya liang senggama punya tante-nya. Ingin tahu lanjutan ceritanya, Segera saja yuk baca serta simak baik baik narasi saat ini. 


Narasi Dewasa Kusetubuhi ke-2 Tanteku 

Hey beberapa pengagum narasi seks, Nama saya Miko, saya seseorang Pria yang telah cukup usia untuk mengetahui Sexs, Usia saya 19 th.. Saya bakal bercerita mengenai narasi seks riil saya di website saat ini. Cerita ini bermula saat saya tengah ada di Home stay atau semcam tempat tinggal berkunjung ke-2 punya Om saya. Kebetulan sekali waktu itu perasaan saya mendadak membimbing untuk masuk ke kamar tante Wiwik. 

Tanpa ada saya sangka saat saya sudah masuk di dalam kamar tante Wiwik, saya lihat satu album photo di kamar itu, tepatnya ada di atas meja samping ranjang tante Wiwik. Oh iya tante Wiwik ini yaitu Istri pertama om saya. Om saya ini memliki 3 istri, Tante Wiwik, Nita, serta Sifa. Lantaran saya penasaran, saya-pun mendekat serta mulai buka album photo itu. 

Sesudah buka, Wow… nyatanya album itu diisi photo bugil tante-tante saya. Dengan cermat saya mencermati bebrapa photo itu, bebrapa photo telanjang itu saya amati dengan penuh penghayatan serta keinginan. Meskipun istri-istri om saya rata-rata telah ber-usia di kepala 4, tetapi Tante Sifa serta Tante NIta memiliki bentuk badan yg tidak kalah dengan beberapa ABG. 

Sebagai lelaki normal saya-pun jadi terangsang, perasaan lelaki saya-pun menginginkan rasa-rasanya dapat nikmati indahnya badan mereka dengan cara segera. Hingga selanjutnya saya memiliki ada fikiran Mesum serta saya mencari langkah supaya dapat memperdaya mereka dengan meneror bakal menebarkan bebrapa photo bugil mereka. Saat itu saya-pun mulai membuat gagasan, siapa yang bakal saya perdaya. 

Sesudah sebagian waktu berpikir saya-pun pilih untuk, memperdaya Tante Tante Sifa serta Tante Nita. Tante nita ini berumur 41 th. serta Tante Sifa 42 th.. Singkat narasi saya-pun, mulai menelefon Tante Sifa serta Tante Nita. Waktu itu saya berkata pada mereka, supaya mereka berdua menemuiku di Home stay punya Om saya, Waktu itu dengan argumen ada hal utama yang bakal saya katakan pada mereka. 

Pada besok hari-nya, saya yang tempo hari kembali kerumah, saat ini bersiap-siap untuk pergi ke Home Stay itu. Oh iya waktu itu saya bikin janji pada tante Nita serta Sifa untuk datang di Home Stay itu jam 09. 00 pagi. Pada saat itu saya segaja datang duluan untuk mengatur keadaan serta memohon penjaga Home Stay itu untuk pulang kampung dengan argumen berikan cuti tahunan pada penjaga itu. 

Kurang lebih sesudah 1/2 jam penjaga Home Stay itu pergi, Tante Sifa serta Tante Nita-pun pada akhirnya hingga ke Home Stay. 5 menit sesudah mereka datang, lantas saya-pun memohon mereka untuk duduk serta berkumpul masuk di ruangan ruang tamu Home Stay itu, 

“ Mari tnate-tanteku yang cantik, silakan berkumpul ”, sambut manis saya pada mereka. 

“ Ih… anda dapat saja deh Miko, masak telah usia segini masihlah disebut cantik ”, ucap Tante Nita. 

“ Memang masihlah cantik kog Tante, hhe… telah duduk dahulu Tante ”, jawab saya. 

“ Iya deh Miko, kita duduk. Ngomong-ngomong ada apa sih Miko anda panggil kita ke sini??? ” bertanya Tante Sifa penasaran. 

Tante Sifa yang waktu itu kenakan baju lengan panjang dengan celana jeans ketatnya terlhat cantik serta sexy sekali. Ditengah saya melihat Tante Sifa, tante Nita-pun ajukan pertanyaan juga, 

“ Iya Mik, emangnya ada apa sih, sepertinya ada hal utama banget deh??? ”, Tante Nita ajukan pertanyaan. 

Waktu itu saya tak segera menjawab Tante Nita. Yang semula saya terpukau lihat Tante Sifa, gini aku-pun makin mengagumi akan lewat cara berbusana Tante Sifa yang waktu itu kenakan baju tanpa ada lengan dengan rok di atas lutut. Baju itu bikin Tante Nita yang putih, semok serta ber-payudara besar tampak begitu menggairahkan sekali. Sesudah senang memandangi mereka sayapun menjawab, 

“ Saya ingin bertanya sama Tante berdua, ini punya siapa ya??? ”, ucap saya sambil keluarkan satu Saat itu Tante Sifa-pun kemudian melihat bungkusan itu dan mengeluarkan iso bungkusan itu. Setelah melihat lalu Tante Sifa-pun berkata,

“ Apa-apaan Mik, maksud kamu apa menunjukan foto-foto ini kepada kita? Darimana kamu dapatkan foto-foto ini ??? ” tanya Tante Sifa panik mendapatkan foto-foto telanjang dirinya.

“ Miko... apa-apaan ini, dari mana barang ini?” tanya Tante Nita dengan tegang.

“ Hemm... begini Tante Sifa, waktu itu saya kebetulan lagi bersih-bersih, pas kebetulan dikamar Tante Wiwik saya lihat kok ada foto-foto telanjang tubuh Tante-tante yang aduhai itu “, jawab saya sembari tersenyum.

“ Baik... kalau gitu serahkan klisenya?” Ucapku saya Tante Nita.

“ Baik tapi ada syaratnya lho “, jawab saya.

“ Emang apa syaratnya Mik ??? kamu jangan malu-maluin tante kamu sendiri dong, udah kita selesaikan secara baik-baik yah ”, ucap Tante Sifa dengan ketus.

“ Iya Mik, tolong lah Mik, pokok-nhya apa yang kamu minta, bakal tante turutin deh. dengan syarat asal kamu kembalikan Foto-foto kit ”, tambah Tante Nita memohon.

“ Tenang aja Tante, Miko nggak minta apa-apa kog, cuma Miko hanya ingin melihat tante-tanteku ini telanjang didepan mataku ini ”, ucap saya.

“ Jangan kurang ajar kamu! ”, ucapku saya Tante Sifa dan Tante Nita dengan marah dan menundingnya.

“ Wah... wah... jangan galak gitu dong Tante, saya kan nggak sengaja, justru Tante-tante sendiri yang ceroboh kan “, jawab saya sembari menggeser dudukku lebih dekat lagi.

“ Bagaimana Tante ? ”, ucapku memastikanya lagi.

“ Hei... jangan kurang ajar, keterlaluan !!! ”, bentak Tante Nita sembari menepis tanganku.

“ Bangsat... berani sekali, kamu kira siapa kami hah... dasar orang kampung !!!” Tante Sifa menghardik dengan marah dan melemparkan setumpuk foto itu ke wajahku.

“ Hehehe... ayolah Tante, coba bayangkan, gimana kalo foto-foto ini nantinya terpajang di kantor Om ??? bisa- bisa Tante semua jadi terkenal deh !!!” ucap saya lagi.

Kulihat disamping kananku Tante Sifa terdiam sejenak, kurasa dia memikirkan apa yang saya ucapkan tadi. Lalu Tante Sifa berkata,

“ Kenapa harus kami yang harus kamu jadikan sasaran, sedangkan tante Wiwik nggak kamu apa-apakan ???” tanya Tante Sifa lemas.

“ Tenang aja Tante, nanti juga Tante Wiwik akan dapat giliran. Bagaimana Tante ? Apa sudah berubah pikiran ??? ”, ucap saya memastikan lagi.

“ Baiklah, tapi kamu hanya melihat saja kan?” tanya Tante Nita.

“ Okey, dan kalau boleh sekalian memegangnya?” jawab saya.

“ Kamu jangan macam-macam Miko ”, ucap Tante Sifa.

“ Biarian ajalah Mbak, daripada kita ketahuan “, jawab Tante Nita.

Sesaat itu juga Tante Nita dan Tante Sifa sembari berdiri mereka mulai melepas pakaiannya sembari memasang expresi wajah sedikit marah. Setelah beberapa menit, kini kedua Tante saya itu telanjang bulat dihadapanku. Tante Sifa walau sudah berusia 42 tahun tapi tubuhnya masih montok, dengan kulit kuning langsat dan kedua payudaranya yang besar menggantung bergoyang-goyang.

Turun kebawah tampak pinggulnya yang lebar serta bulu hitam di selangkangan amat lebat.Tidak kalah dengan tubuh Tante Nita yang berusia 41 tahun dengan tubuh langsing berwarna kuning langsat, serta payudaranya yang tidak begitu besar tapi nampak kenyal dengan puting yang sedkit naik keatas. Pinggulnya juga kecil serta bulu kemaluannya di selangkangan baru dipotong pendek.

“ Sudah Miko?” tanya Tante Sifa sembari mulai memakai bajunya kembali.

“ Eh, belum Tante, kan tadi boleh pegang sekalian, lagian saya belum lihat Memek Tante berdua dengan jelas “, jawab saya.

“ Kurang ajar kamu “, ucap Tante Nita setengah berteriak.

“ Ya sudah kalo nggak boleh kukirim foto Tante berdua nih?” ucap saya.

“ Baiklah, Apalagi yang mesti kami lakukan? ”, balas Tante Sifa.

“ Coba Tante berdua duduk di sofa ini “, ucap saya.

“ Dan buka lebar-lebar paha Tante berdua “, ucap saya ketika mereka mulai duduk.

“ Begini Miko, Cepat ya “, balas Tante Nita sembari membuka lebar kedua pahanya.

Hingga tampak Kewanitaan-nya yang berwarna kemerahan,

“ Tante Sifa juga dong, rambutnya lebat sih, nggak kelihatan nih “, ucap saya sembari jongkok diantara mereka berdua.

“ Beginikan “, jawab Tante Sifa.

Saat itu Tante Sifa mulai membuka lebar kedua pahanya dan tangannya menyibakkan bulu kewanitaan-nya kesamping hingga tampak Kewanitaan-nya yang kecoklatan.

“ Miko pegang sebentar ya?” ucap saya sembari tangan kananku coba meraba selangkangan Tante Sifa sementara tangan kiriku meraba selangkangan Tante Nita
.
Kumainkan jari-jari kedua tanganku di liang senggama Tante Sifa dan Tante Nita.

“ Sudah belum, Miko... Ess... “, ucapku saya Tante Sifa sedikit mendesah.

“ EEummmm... uuhh... jangan Miko, tolong hentikan... Eummmm!” desah Tante Nita juga ketika tanganku sampai ke belahan kemaluannya.

“ Sebentar lagi kok Tante, memang kenapa ? ”, tanysaya pura-pura sembari terus memainkan kedua tanganku di liang senggama Tante Sifa dan Tante Nita yang mulai membasah.

“ Eh, ini apa Tante?” tanysaya pura-pura sembari mengelus-selus Clitoris mereka.

“ Ohh... Itu Clitoris namanya Miko, jangan kamu pegang ya... ”, desah Tante Sifa menahan geli.

“ Iya”, jawab singkat saya.

“ Jangan kamu gituin terus Clitoris Tante dong “, ucap Tante Nita.

“ Memang kenapa Tante, tadi kata-nya boleh “, ucap saya sembari terus memainkan Clitoris mereka.

“ Ssss... Aghhhh... OUghhhh... geli Mik… Oughhh… Ssss… “, Desah Tante Sifa dan Tante Nita.

“ Ini liang senggama-nya ya Tante?” tanya saya sembari memainkan tanganku didepan liang senggama mereka yang semakin basah.

“ Boleh dimasukin jari nggak Tante? ”, tanya saya.

Kembali jariku membuka belahan liang senggama mereka dan memasukkan jariku, Zlebbb… bunyi jariku keluar masuk di liang senggama Tante Nita dan Tante Sifa yang makin mendesah-desah tidak karuan,

“ Jangan Miko, jangan kamu masukin jari kamu... OUghhhh... “, Desah Tante Nita.

“ Jangan lho Miko... Ssss... Aghhhh... ”, desah Tante Sifa sembari tangannya meremasi sofa.

“ Kenapa? Sebentar saja kok, masukin ya “, ucap saya sembari memasukkan jari tengahku ke liang senggama mereka masing-masing.

“ Aghhhh... Miko... “, desah Tante Sifa dan Tante Nita bersama-sama merasakan jari Miko menelusur masuk ke liang senggama mereka.

“ Ssss... Aghhhh... Eummmm... !!” Tante Sifa dan Tante Nita mulai meracau tidak karuan saat jari-jariku memasuki liang senggama dan memainkan Clitoris mereka.

“ Bagaimana Tante Sifa “, tanysaya mulai memainkan jariku keluar masuk di liang senggama mereka.

“ Saya cium ya Tante yahh ? ”, tanysaya kepada Tante Sifa sembari mulai memainkan lidahku pada Kewanitaan-nya.

“ Sebentar ya Tante Nita “, ucap saya.

“ Jangan... Ssss... Aghhhh... Miko... ena... Desah Tante Sifa sembari tangannya meremasi rambutku menahan geli.

“ Gimana Tante rasanya, enak nggak... ??? “, tanya saya kepada Tante Sifa.

“ Ssss... Aghhhh... Miko... Geli Mik... Oughhhh… ”, Desahnya merasakan daerah sensitifnya terus kumainkan sembari tangannya meremasi kedua payudaranya sendiri.

“ Agh... Ughhhh… Ssss… Teruss... Mik… Aghhhh… ”, desah Tante Sifa seperti tidak kuat lagi menahan nafsunya.

Sementara Tante Nita memainkan Kewanitaan-nya sendiri dengan jari tanganku yang dia gerakkan keluar masuk. Dan Tante Sifa mendesah ketika mendekati klimaks-nya dan,

“ Ouhhhh... Sssss… Tante udah nggak kuat lagi Miko… Ughhhh… “, Desah Tante Sifa merasakan lidahku keluar masuk diliang senggama-nya.

“ Oughhhh… Mik, Tante Sifa keluar Miko... Aghhhh… “, desah lemas Tante Sifa dengan kedua kakinya menjepit kepalsaya di selangkangannya.

Tahu Tante Sifa sudah keluar saya bangkit lalu pindah ke liang senggama Tante Nita dan kubuka kedua pahanya lebar-lebar. Sama seperti Tante Sifa Tante Nita juga meracau tidak karuan ketika lidahku menggila pada liang senggama-nya.

“ Aghhhh... Ssss… Mik... nikmat sekali... Oughhh… “, Desah Tante Nita klimaks-nya menekan kepalsaya ke selangkangannya.

Tante Nita di sofa dan kubuka lebar-lebar pahanya. Kubenamkan lidahku liang senggama Tante Nita, ku sedot-sedot Clitoris liang senggama Tante Nita yang ssudah basah itu,

“ Teruss... Mikoo... Tante... mau keluar... Oughhhh... ”, Desah Tante Nita merasakan klimaks pertamanya. Miko lalu duduk diantara Tante Sifa dan Tante Nita.

“ Gantian dong Tante, punysaya sudah tegang nih “, menunjukkan sarung yang saya pakai tampak menonjol dibagian kemaluanku pada Tante Sifa dan Tante Nita.

Kuminta mereka untuk menjilati kemaluanku,

“ Kamu nakal Miko, ngerjain kami “, ucapku saya Tante Sifa sembari tangannya membuka sarungku hingga tampak kejantanan saya yang mengacung tegang keatas.

“ Iya... awas kamu Miko... Tante hisap punya kamu nanti... “, balas Tante Nita sembari memasukkan kejantanan saya pada mulutnya.

“ Ssss... Aghhhh... Tante... terus... “, Desah Miko sembari menekan kepala Tante Nita yang naik turun di kejantanannya.

Tante Sifa terus menjilati kejantanan saya gantian dengan Tante Nita yang lidahnya dengan liar menjilati kejantanan saya, dan sesekali memasukkannya kedalam mulutnya serta menghisap kuat-kuat kejantanan saya didalam mulutnya.

“ Sruppp... Sruppp... Sruppp... ”, demikian suara ketika dia mengkulum Penis saya.

“ Ughhhh… udah... Mik, Tante udah nggak kuat lagi... Ssss… Aghhhh… “, Desah Tante Nita sembari mengangkat kepalsaya dari Kewanitaan-nya.

“ Tunggu dulu ya Tante Sifa, biar saya dengan Tante Nita dulu “, ucap saya sembari menarik kepala Tante Sifa yang sedang memasukkan kejantanan saya kemulutnya.

“ Tante Nita sudah nggak tahan nih “, ucap saya sembari membuka lebar-lebar kedua paha Tante Nita dan berlutut diantaranya.

“ Ayo Miko, cepetan masukin… Sssss… “, desah Tante Nita sembari tangannya mengarahkan kejantanan saya pada Kewanitaan-nya.

“ Ughhhh... Ssss… Aghhhh… ”, Desah Tante Nita panjang merasakan kejantanan saya meluncur mulus sampai mencapai rahimnya.

Tante Nita mengerang setiap kali saya menyodokkan kejantanannya. Gesekan demi gesekan, sodokan demi sodokan sungguh membuatku terbuai dan semakin menikmati permainan Sex ini, saya tidak peduli lagi orang ini sesungguhnya adalah Tante saya sendiri. Lalu saya meminta Tante Nita untuk menjilati liang senggama Tante Sifa yang saat itu sedang jongkok diatas bibir Tante Nit,

“ Ughhhh... Aghhhh… Geli sekali Nit… Sssss… Aghhhh… ”, desah Tante Sifa setiap kali lidah Tante Nita memasuki Kewanitaan-nya.

Sementara saya sembari menyetubuhi Tante Nita tanganku meremas-remas kedua payudara Tante Sifa. Tiba-tiba Tante Nita mengangkat pinggulnya sembari mengerang panjang keluar dari mulutnya. “ Ahhss... Miko Tante keluar... ” “ Sudah keluar ya Tante Nita, sekarang gilran Tante Sifa ya “, ucap saya sembari menarik Tante Sifa untuk naik kepangkuanku.

Tante Sifa hanya pasrah saja menerima perlsayaannya. Kuarahkan kejantanan saya ke liang senggama Tante Sifa, Lalu Aghhhh... desah Tante Sifa merasakan liang senggama-nya dimasuki kejantanan saya sembari pinggulnya mulai naik turun. Kunikmati goyangan Tante Sifa sembari ‘menyusu’ kedua payudaranya yang tepat di depan wajahku, payudaranya kukulum dan kugigit kecil.

“ Teruss... Tante, Memek (Vagina) Tante enak... ”, Desahku sembari terus dalam mulutku menghisap-hisap puting payudara-nya.

“ Kontol kamu juga perkasa sekali Ssss... Aghhhh... ” Desah Tante Sifa sembari melakukan gerakan pinggulnya yang memutar sehingga kejantanan saya terasa seperti dipijat-pijat.

“ Sebentar Tante, coba Tante balik badan “, ucapku sembari meminta Tante Sifa untuk menungging.

Kusetubuhi Tante Sifa dari belakang, sembari tanganku tangannya bergerilya merambahi lekuk-lekuk tubuhnya. Harus kusayai sungguh hebat wanita seumur Tante Sifa mempunyai liang senggama lebih enak dari Tante Nita yang berusia lebih muda. Sudah lebih dari setengah jam saya menggarap Tante Sifa, yang makin sering mendesah tidak karuan merasakan kejantanan saya menusuk-nusuk Kewanitaan-nya.

Tak lupa saat itu tanganku meremasi payudaranya yang bergoyang-goyang akibat hentakan kejantanan saya di Kewanitaan-nya,

“ Ssss... Aghhhh... Miko, Tante mau keluar... ” Desah Tante Sifa.

“ Sabarr... Tante, sama-sama

” ucap saya sembari terus memainkan pinggulku maju-mundur. “ Aghhhh ss... Tante Sifa keluar... “, melenguh panjang.

“ Saya belum, Tante “, ucap saya kecewa.

“ Pake susu Tante aja ya “, jawab Tante Sifa jongkok didepanku sembari menjepitkan kejantanan saya yang ssudah licin mengkilap itu di antara kedua payudaranya yag besar, lalu dikocoknya.

“ Sssss… Terus Tante … Oughhh… enak… Ssss... Aghhhh… “, Desahku.

Melihat hal itu Tante Nita bangun sembari membuka mulutnya dan memasukkan kejantanan saya ke mulutnya sembari dihisap-hisap. Tak lama setelah mereka memainkan kejantanan saya, pada akhirnya,

“ Crotttt… Crotttt… Crotttt… Crotttt… ”,

Lega sekali rasanya, pada akhirnya kejantana saya-pun, mennyemburkan air mani-nya dengan derasnya. Sampai-sampai air mani saya pada saat itu, membasahi wajah dan payudara Tante Sifa dan Tante Nita. Lalu saya berkata,

“ Para tante-tante tersayangku, terima kasih banyak yah atas service sex-nya…hhe… ”, ucap saya sembari meremas payudara mereka masing-masing dan beranjak pergi ke toilet untuk membersihkan diri.

Singkat cerita sejak saat itu, saya-pun sering melakukan hubungan sexs dengan Tante Nita dan Tante Sifa. Saya sering meminta mereka untuk melayani saya ketika saya sedang mempunyai birahi yang tinggi. Karena memang berhungan sexs itu nikmat sekali, sampai-sampai aku melupakan bahwa mereka adalah istri dari Om saya. Sungguh benar-benar sebuah candu yang sangat luar biasa. Selesai.bungkusan yang di dalamnya diisi setumpuk photo. 
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Breaking News

PALING DICARI

Diberdayakan oleh Blogger.

Label