Sabtu, 09 April 2016

Apakah Tante simpananku haus sex

Mulai sejak tinggal di rumah Tante Sasa, saya bener-bener dimanja masalah seks, juga masalah uang. Hingga satu saat tempat tinggal Tante kehadiran tamu dari Manado, namanya Tante Wina. Menurut Tante Elsa, Tante Wina ini tinggalnya di desa jadi agak kolot gitu. Namun cocok pertama diperkenalkan, saya tak lihat muka desa dari Tante Wina. 
Raut muka yang cantik tidak tidak sama jauh dengan Tante Sasa dengan postur yang semampai lagipula putih bersih bikin orang tak menduga bila Tante Wina yaitu wanita desa. Satu- satunya yang dapat memberikan keyakinan bila Tante Wina orang desa yaitu logat bahasanya yang bener-bener medok. Akupun segera akrab dengan Tante Wina lantaran orangnya lucu serta sukai humor. Bahkan juga saya kerap ngeledek lantaran dialeknya yang ngampung itu. Berwajah keliatan agak Indo dengan tinggi kutaksir 162 cm. Pinggangnya langsing, lebih langsing dari Tante Sasa, serta yang buat fikiran kacau yaitu buah dadanya yang lumayan gede. Saya tidak tau persis ukurannya namun cukup besar untuk menyembul dari balik daster. 
Fikiran kotorku mulai bermain serta mengira-ngira. Apakah Tante Wina haus seks seperti kakaknya? Bila kakaknya ingin mengapa adiknya tidak dicoba? Bakal adalah satu pengalaman seks yang seru jika saya dapat menidurinya. Fikiran-pikiran seperti itu berkecamuk dipikiran kotorku. Terlebih dengan bisanya saya tidur dengan Tanteku, (serta beberapa wanita STW) rasa-rasanya semuanya wanita yang umurnya di atas 35 kuanggap semakin lebih gampang ditiduri, cuma dengan sedikit pujian serta rayuan. Di rumah, Tante Sasa beberapa kali sudah wanti-wanti padaku janganlah sampai saya perlakukan Tante Wina sama kelihatannya, rupanya Tante Sasa cemburu lantaran ngeliat peluang itu ada. 
Hingga satu saat Tante tengah pergi dengan Om ke Surabaya sepanjang dua hari. Satu hari sebelumnya pergi saya pernah melampiaskan nafsuku berbarengan TanteSasa di satu motel deket tempat tinggal, agar aman. Di sana sekali lagi Tante Sasa wanti-wanti. Saya mengiyakan, gairahsex. com saya berupaya memberikan keyakinan. Sesudah Tante serta Om pergi saya mulai membuat gagasan. Di rumah tinggal saya, Tante Wina serta seseorang pembantu. Hari pertama niatku belom sukses. Bebeapa kali saya menggoda Tante Wina dengan beberapa narasi menjurus porno namun Tante Wina tidak bergeming. Karena sangat tidak tahan nafsu menginginkan menyetubuhi Tante Wina, malamnya saya cobalah mengintip waktu dia mandi. 
Dibelakang kamar mandi saya menempatkan kursi serta merencanakan mengintip dari lubang ventilasi. Hari mulai malam saat Tante Wina masuk kamar mandi, saya memutar kebelakang serta mulai lihat kegiatan seseorang wanita cantik di dalam kamar mandi. Perlahan-lahan kulihat Tante Wina menanggalkan daster merah jambunya serta menggantungkan di gantungan. Ups! Nyatanya Tante Wina tak menggunakan apa-apa lagi di balik daster tadi. Putih mulus yang kuidam idamkan saat ini terhampar terang di balik lubang fentilasi. Pertama Tante Wina membersihkan berwajah. Sesaat dia bengong serta mendadak tangannya mengelus-elus lehernya, lama. Perlahan-lahan tangan itu mulai merambah buah dadanya yang besar. 
Narasi Ngentot 
narasi dewasa 2016, narasi dewasa terupdate, narasi dewasa paling baru, narasi dewasa, narasi bokep 2016, narasi bokep terupdate, narasi bokep paling baru, narasi bokep, 
Saya berdebar, lututku gemetaran lihat adegan sensual di dalam kamar mandi. Jemari Tante Wina menjeljah tiap-tiap jengkal badannya yang indah serta berhenti diselangkangannya. Tubuh Tante Wina bergetar serta dengan mata mengatup dia sedikit mengerang ohh! Serta badannya terlihat melemas. Dia orgasme. Demikian cepatkah? Lantaran Mr. Happy-ku juga telah menggeliat-geliat, saya menyelesaikan nafsuku dibelakang kamar mandi dengan mata masihlah melihat kedalam. Tanpa ada sadar saya juga mengerang serta spermaku berhamburan di antai. Dalam sebagian detik saya memejamkan mata menahan sensasi kesenangan. 
Saat kubuka mata, muka cantik Tante Wina tengah mendongak menatapku. Wah ketahuan nih. Belum pernah saya kabur, dari dalam kamar mandi Tante Wina memanggilku lirih. 
“Andy, tidak baik mengintip, ” kata tante Wina. 
“Ma ma maafin, ” jawabku gagap. 
“Nggak apa-apa, daripada disitu mendingan.., ” kata Tante Wina lagi sembari tangannya melambai serta menunjuk arah kedalam kamar mandi. Saya memahami tujuannya, dia memohonku masuk dalam. Tanpa ada menanti hitungan ketiga saya segera loncat serta lari memutar dalam tempat tinggal serta dalam waktu relatif cepat saya telah stand by di depan pintu kamar mandi. Mataku sedikit melongok seputar takut ketahuan pembantu. Nyaris berbarengan pintu kamar mandi terbuka serta saya bergegas masuk. 
Kulihat Tante Wina melilitkan handuk ditubuhnya. Namun lantaran handuknya agak kecil jadi paha mulusnya terang tampak, putih serta begitu menggairahkan. 
“Kamu pakai ngitip saya semua, ” tutur Tante Wina. 
“Aku kan tidak enak jika ingin ngomong segera, bebrapa dapat saya di tampar, hahaha, ” balasku. Tante Wina memandangku tajam serta dia lalu menerkam mulutku. Dengan busanya dia mencumbuku. Bibir, leher, tengkuk serta dadaku tidak terlepas dari sapuan lidah serta bibirnya. Lihat tindakan ini tidak ada rasa jika Tante Wina tuh orang desa. Nyatanya ketrampilan nge-sex itu tidak melihat desa atau kota ya. Sekali sentak kutarik handuknya serta wow! Panorama indah yang tadi masihlah jauh dari jangkauan saat ini bener-bener dekat, bahkat melekat ditubuhku. Dalam posisi masihlah berdiri lalu Tante Wina membungkuk serta melahap Mr. happy yang telah tegak kembali. 
Lama Peniskuku dihisapnya, sangat nikmat rasa-rasanya. Tante Wina lebih rakus dari Tante Sasa. Atau mungkin saja disinilah letak ‘kampungan’nya, liar serta buas. Beberapa detik setelah senang menghisapku, tante Wina mengambil duduk dibibir bak mandi serta menarik wajahku. Kutau tujuannya. Selekasnya kusibakkan rambut indah diselangkangannya serta bibir merah labia mayora menantangku untuk dijilat. Jilatanku lalu bikin Tante Wina menggelepar. Erangan untuk erangan keluar dari mulut Tante Wina. 
“Andi anda hebat, pantesan si Sasa senang senantiasa, ” cerocos Tante Wina. 
“Emangnya Tante Wina tau? ” jawabku disela kegiatan menjilat. 
“Ya Tantemu itu narasi. Serta sebelumnya ke Surabaya dia wanti- wanti janganlah menggodaku, dia cemburu tuh, ” balas Tante Wina. Ups, rupanya rahasiaku telah terbongkar. Kuangkat wajahku, lidahku menyebar menyapu tiap-tiap jengkal kulit putih mulus Tante Wina. 
“Sedari awal saya telah tau anda mengintip, namun kubiarkan saja, bahkan juga kusengaja saja tadi pura-pura orgasme untuk memancingmu, walau sebenarnya sih saya belum keluar tadi, heheh anda tertipu ya, namun Ndy, saat ini masukin yuk, saya bener-bener tidak tahan ingin keluar, ” kata Tante Wina lagi. Saya sedikit malu juga ketahuan mengintip tadi.Masih tetap dalam posisi mengangkang di bibir bak mandi, kuarahkan Mr. happy ke vaginanya. Tante Wina mengerang serta merem melek tiap-tiap kugenjot dengan batang kemaluanku yang telah besar serta memerah. Lama kami bertarung dalam posisi ini, sesekali dia menarik badanku agar lebih dalam. Sesudah senang dengan sensasi ini kami cobalah ubah posisi. Kesempatan ini dalam posisi dua-duanya berdiri, gairah seks. com kaki kanannya diangkat serta ditempatkan di atas toilet. Agak sedikit menyamping kuarahkan Mr. Happy ke vaginanya. Dengan posisi ini kerasa banget gigitan vaginanya ketiga kuenjot keluar masuk. Kami berpelukan serta berciuman sesaat Mr. Happy masihlah tetep aktif keluar masuk. Senang dengan style itu kami cobalah ganti posisi. Kesempatan ini doggie style. Sembari membungkuk, tante Wina menopangkan tangan di bak mandi serta dari belakangnya kumasukkan kemaluanku. Uhh merasa enaknya lantaran batang Mr. Happy seolah dijepit dengan daging yang kenyal. Kutepuk tepuk pantatnya yang mulus serta diisi. Tante Wina mendesis- desis seperti kepedesan. Lama kami mengeksplorasi style ini. 
Sebagian menit lalu Tante Wina memohonku untuk tiduran di lantai kamar mandi. Meskipun agak malas, kulakuin juga maunya, namun saya tak bener- bener tiduran lantaran punggungku kusenderkan didinding sesaat kakiku selonjoran. Serta dalam posisi demikian saya disergapnya dengan kaki mengangkangi badanku. Perlahan-lahan tangan kanannya memegang Mr. Happy, gairahsex. com sedikit dikocoknya serta diarahkan ke vagina yang telah membengkak. Sedetik lalu dia telah naik turun di atas badanku. Rupanya Tante Wina begitu nikmati posisi ini. Buktinya matanya terpejam serta desisannya menguat. Lama kubiarkan dia nikmati style ini. Sesekali kucium bibirnya serta kumainkan pentil buah dadanya. Dia mengerang nikmat. Serta sesaat mendadak raut mukanya beralih rona. Dia meringis, mengerang serta berteriak. 
“Ndy, saya ingin nyampe nih, oh, oh, oh, ah, ah enaknya, ” erangnya. Tangannya mencapai badanku serta saya dipeluknya erat. Badannya menggeliat-geliat panas sekali. “Ohh, ” ditingkah erangan itu, lalu badannya melemah dipangkuanku. Dalam hatiku curang juga nih Tante, masak saya dilewatkan tak selesai. Masih tetap dalam posisi lemas, badannya kutelentangkan di lantai kamar mandi tanpa ada mencabut mr happy dari vaginanya. Serta perlahan-lahan mulai kugenjot lagi. Dia mengerang lagi memperoleh sensasi susulan. Uh tante Wina memanglah dahsyat, baru sebentar lunglai saat ini telah galak lagi. Pinggulnya telah dapat ikuti alur irama goyanganku. Lama kami nikmati alunan irama seperti itu, saat ini giliranku ingin hingga. 
“Tante saya ingin keluarin ya”, kataku menahan gejolak, bergetar suaraku. 
“Sama-sama ya Ndy, saya ingin lagi nih, mari, yok keluarin, yok, ahh”. Di balik erangannya, akupun melolong seperti megap-megap. Sejurus lalu kami telah berpelukan lemas dilantai kamar mandi. Persetan dengan lantai ini, bersih atau tidak, emangnya gue fikirin. Sepertinya saya tertidur sesaat serta saat sadar saya selekasnya mengangkat badan Tante Wina serta kamipun mandi berbarengan. Usai mandi, kami bingung bagaimana mesti keluar dari kamar mandi. Takut Bi Ijah tau. Kubiarkan 
Tante Wina yang keluar duluan, sesudah aman saya menyusul lalu. Tetapi bukannya kami kekamar semasing, Tante Wina segera menyusul ke kamarku sesudah kenakan daster. Saya yang masihlah telanjang di kamarku segera disergapnya lagi. Serta kami meneruskan babak babak selanjutnya. Malam itu kami butuhkan dengan penuh nafsu membara. Kuhitung ada sekitaran 7 kali kami keluar berbarengan. Saya sendiri heran mengapa saya dapat orgasme sejumlah itu. Meskipun di ronde-ronde paling akhir spermaku telah tak keluar lagi, namun rasa senang lantaran multi orgasme tetaplah jadi sensasi. Sepanjang 2 hari Tante Sasa di Surabaya, saya butuhkan semua kekuatan sexualku dengan Tante Wina. Mulai sejak peristiwa itu masihlah ada satu bulan tante Wina tinggal di rumah Tante Sasa. Sepanjang itu juga saya kucing- kucingan bermain cinta. Saya mesti melayani Tante Sasa serta bermain cinta dengan Tante Wina. Semuanya pengalaman itu riil kualami. Saya tidak terasa lelah mesti melayani dua wanita STW yang dua- duanya miliki nafsu tinggi lantaran saya juga menikmatinya
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Breaking News

PALING DICARI

Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.

Label

Arsip Blog